JAKARTA (Suara Karya) Bertambah banyak saja daerah atau Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (PFTI) yang mendukung pencalonan Muhammad Ridho Ficardo sebagai ketua umum baru FPTI dalam Munas di Jakarta, Desember mendatang.
Yerzi Amri Rinjani, Ketua Pengprov FPTI Sumatera Utara, misalnya, mendukung FPTI Riau yang mendorong Ridho, mantan Gubernur Lampung, sebagai nakhoda baru FPTI dengan harapan performa dan disiplin organisasi lebih baik sehingga prestasi semakin ciamik.
Hal senada disampaikan Imam Subekti (Ketua Umum FPTI Sulawesi Selatan) dan I Putu Yudi Atmika (Ketua Umum FPTI Bali dua periode).
Disampaikan Yerzi dan Yudi, selama ini komunikasi pusat dan daerah, terutama luar Pulau Jawa, berjalan kurang maksimal sehingga prestasi pun sulit digenjot secara optimal.
Surat menyurat antara pengurus pusat dan pengurus daerah, misalnya, hampir selalu tersendat. Itu membuktikan tata kelola organisasi tidak berjalan dengan baik.
“Harus ada perubahan lebih baik di kepengurusan baru nanti agar prestasi juga semakin naik,” ujar Yerzi seraya menambahkan kasus Pra-PON lalu di Semarang jangan sampai terulang.
Saat itu, katanya, Sumut dan Aceh awalnya diputuskan tak ikut Pra-PON karena jadi tuan rumah PON 2026. Namun tiba-tiba diwajibkan ikut.
Yerzi juga mengingatkan agar Pengprov-pengprov diberi kesempatan menggelar event panjat tebing tingkat nasional ataupun internasional untuk mendorong pembangunan sarana dan prasarana di daerah yang lebih berkualitas.
“Selama ini fasilitas panjat tebing jauh dari memadai. Pelaksanaan event nasional di daerah sekaligus akan membuat kami di daerah punya fasilitas panjat tebing yang memadai,” tambah Yerzi.
Penyelenggaraan event nasional di daerah juga akan menggairahkan pembinaan di daerah dan akan memunculkan bibit-bibit baru dari daerah.
Di PON nanti, pengurus baru juga harus mempersiapkan speed world record berstandar internasional agar jika ada rekor yang tercipta di PON bisa diakui dunia.
Hal senada disampaikan Imam Subekti, Ketua Umum FPTI Sulawesi Selatan.
Komunikasi ke daerah, terutama ke kawasan timur Indonesia, saat ini tidak berjalan dengan baik.
“Padahal seharusnya ada sinergi yang baik antara daerah dan pusat agar prestasi bisa melesat,” tegas Imam Subekti. “Kami di daerah butuh dukungan dan perhatian. Mekanisme organisasi yang selama ini kurang berjalan dengan baik, harus diperbaiki.”
Sementara itu, I Putu Yudi Atmika, Ketua Pengprov FPTI Bali, mendorong Ridho sebagai calon ketua umum baru. Dia berharap ada figur baru yang ikut mencalonkan diri untuk melihat visi dan misi para calon.
Selain itu, menurut Yudi, Ketua Umum baru FPTI Pusat nanti, harus melakukan komunikasi dengan baik. “Jangan tiba-tiba kami harus menerima kebijakan dari pusat tanpa tahu menahu prosesnya, prosedur organisasi harus ditertibkan,” ungkap Yudi.
Baik Yerzi, Imam, mapun Yudi, menegaskan, prestasi atlet panjat tebing Indonesia di tingkat internasional bukan semata hasil kerja pengurus di bawah kepemimpinan Yeni Wahid.
“Prestasi itu kan tidak instan. Butuh proses yang panjang. Prestasi selama ini juga merupakan hasil upaya pengurus-pengurus sebelumnya dan suplai atlet dari daerah,” ungkap Yerzi.
Nah, jika terpilih nanti, Muhammad Ridho Ficardo diharapkan bisa meningkatkan prestasi atlet panjat tebing nasional di tingkat internasional lebih baik dari sekarang.(warso)
.
