Suara Karya

Ditjen Diksi Gandeng FKS Group Dongkrak Relevansi Lulusan SMK

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi), Kemdikbudristek menggandeng FKS Group, guna mendongkrak relevansi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Penandatanganan kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan produsen cemilan merek Taro itu berlangsung di kantor Kemdikbudristek, Jakarta, Selasa (28/5/24).

Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati; Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda; Plt Direktur SMK, Wardani Sugiyanto; dan Country Head FKS Group, Yanuar Samron.

Kiki Yuliati menilai, kolaborasi DUDI dengan satuan pendidikan vokasi menjadi strategis, karena memberi peluang bagi siswa untuk mendapat pengalaman yang bisa digunakan sebagai bekal untuk bersaing di dunia kerja.

“Agar kompetensi lulusan SMK relevan dengan kebutuhan industri, siswa harus mendapat pengalaman kerja yang sesuai. Untuk itu, kita butuh industri dan dunia usaha sebagai mitra,” ujarnya.

Lewat kerja sama itu, lanjut Kiki, dipastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kolaborasi tak hanya menguntungkan satuan pendidikan vokasi, tetapi juga berdampak positif bagi industri.

“Keberlanjutan pertumbuhan industri tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi semata, tetapi juga pada ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas,” ucap Kiki menegaskan.

Ia berharap, sinergi yang kuat antara pendidikan vokasi dan dunia industri dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya itu akan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global.

Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda menjelaskan, kerja sama kali ini merupakan tindak lanjut dari Webinar FKS Inspire (Indonesia Skilled Professional Resource) yang dilakukan beberapa waktu lalu.

“Dari 99 SMK ikut dalam webinar, FKS memilih 16 SMK yang dinilai tepat untuk berkolaborasi pada tahap pertama,” ujar Uuf.

Kerja sama itu mencakup penyelarasan kurikulum berbasis industri; peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; penyediaan guru tamu dari industri; pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana; sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; magang dan rekrutmen lulusan.

Selain itu, lanjut Uuf, kerja sama dalam pemberian beasiswa, dan donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya.

Sementara itu, Country Head FKS Group, Yanuar Samron mengatakan, tidak ada pertumbuhan bisnis tanpa pendidikan. “Kami dukung upaya Ditjen Pendidikan Vokasi dalam upayanya meningkatkan kualitas lulusan SMK, termasuk gurunya,” ujarnya.

FKS Group sendiri merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang makanan. Dalam perjalanannya, perusahaan itu berhasil mengembangkan bisnis pada bidang infrastruktur dan properti.

FKS Group berusaha untuk melampaui harapan dan investasi pemangku kepentingan dengan memastikan pertumbuhan grup yang berkelanjutan dan mengembangkan kompetensi karyawan. (Tri Wahyuni)

Related posts