Suara Karya

Dukung Lahirnya Pemimpin Masa Depan, TF Kukuhkan 260 Penerima Beasiswa TELADAN

JAKARTA (Suara Karya): Tanoto Foundation (TF) mengukuhkan 260 penerima beasiswa teladan tahun 2024. Dari jumlah itu, 100 penerima diantaranya berasal dari program KIP-Kuliah. 

Pengukuhan dilakukan Head of Leadership Development and Scholarship, Tanoto Foundation, Michael Susanto di Tanoto Foundation Impact Gallery, pada Senin (5/2/24).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemdikbudristek Abdul Kahar; Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek Prof Sri Suning Kusumawardani; dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Prof Muhammad Ruslin.

Michael Susanto menjelaskan,
Program beasiswa TELADAN merupakan komitmen TF untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang mampu menghadapi tantangan dan berkontribusi secara positif terhadap komunitas dan lingkungan.

“Menjadi pemimpin yang mampu berkontribusi secara positif demi terwujudnya Indonesia Emas 2045, tak cukup berbekal kemampuan akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan kepemimpinan, karakter dan soft skills,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Michael, organisasi filantropi independen bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, menciptakan program beasiswa kepemimpinan TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).

“Lewat TELADAN, kami membantu pemerintah dalam menciptakan pemimpin masa depan yang siap memberi berkontribusi bagi masyarakat dan negara,” kata Michael menegaskan.

Sejak mulai disalurkan pada 2006, program beasiswa sarjana TF sudah dirasakan 8.338 penerima manfaat. Pada 2019, Program TELADAN lahir. Dengan demikian, TF tak hanya memberi dukungan finansial atau beasiswa, tetapi juga pelatihan pengembangan kepemimpinan yang terstruktur.

Program TELADAN dibuka setiap tahun untuk mahasiswa tahun pertama di 10 universitas mitra Tanoto Foundation, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), IPB University, Universitas Riau (UNRI), Universitas Sumatra Utara (USU, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Mulawarman.

Tahun ini, TF menerima 260 penerima baru beasiswa TELADAN angkatan 2024 yang berasal dari 10 universitas mitra. Namun tahun ini berbeda, yang mana 160 penerima diambil dari jalur reguler dan 100 penerima lainnya adalah pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

“Tahun ini kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menyeleksi pemegang KIP Kuliah sehingga terpilih 100 KIP-K TELADAN,” kata Michael.

Penerima KIP-K TELADAN tidak menerima bantuan finansial dari Tanoto Foundation seperti penerima jalur reguler, namun diikutkan dalam pengembangan kepemimpinan dan soft skills.

Mahasiswa yang lolos tahun ini telah melalui serangkaian seleksi dari tahap awal sebanyak 6.359 mahasiswa. Dari jumlah itu, 6.099 mahasiswa dari program reguler TELADAN dan 240 rekomendasi kampus untuk KIP-K TELADAN.

“Mereka akan menerima program kepemimpinan TELADAN selama 3,5 tahun, mulai semester 2 hingga semester 8,” tuturnya.

Berbeda dengan program beasiswa lain, Michael menyebut, program TELADAN dirancang untuk persiapkan pemimpin masa depan dengan kemampuan soft skills. Diharapkan program dapat mengasah para Tanoto Scholars untuk membangun tanggung jawab sosial dan menerapkan kemampuan kepemimpinan sebagai bentuk kontribusi positif di komunitas dan Masyarakat.

Program TELADAN dirancang melalui beberapa tahapan, yaitu lead self (semester dua hingga empat), lead others (semester lima hingga enam), professional preparation (semester tujuh dan delapan), dan alumni development.

Dalam fase-fase tersebut, Tanoto Scholars memiliki kesempatan untuk penelitian, sponsorship, pengabdian kepada masyarakat, magang, pengembangan karier, hingga belajar ke luar negeri dan berjejaring dengan Tanoto Scholars lainnya di seluruh dunia.

Sementara itu, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemdikbudristek Abdul Kahar menyebut, ada 23 juta pekerjaan yang akan hilang pada 2030, karena sifat pekerjaannya yang repetisi atau berulang.

Meski demikian, menurut Abdul Kahar, akan tumbuh 27 sampai 46 juta peluang pekerjaan baru. Bahkan lebih dari 10 juta di antaranya adalah jenis pekerjaan baru, yang belum pernah ada sebelumnya.

Untuk itu, dibutuhkan mahasiswa sebagai pembelajar yang kreatif dan inovatif. “Jangan sia-siakan kesempatan ini. Agar mampu bertahan di era digital, perlu memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri, menguasai teknologi terkini, paham potensi diri, dan paham menjadi wirausahawan,” katanya.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemdikbudristek Prof Sri Suning Kusumawardani memberi apresiasi tindakan nyata yang dilakukan Tanoto Foundation, baik melalui program SIGAP, PINTAR, maupun TELADAN.

“Menyiapkan pemimpin masa depan merupakan hal yang penting untuk visi Indonesia emas 2045. Kita harap masyarakat lebih cerdas dalam menghadapi perubahan.Tanoto Scholars adalah agen perubahan itu,” ucap Prof Suning.

Prof Suning berharap, memasuki era transformasi digital, Tanoto Scholars siap bersaing. “Kita ada di era serba menggunakan kecerdasan digital atau AI. Tanoto Scholars harus belajar ilmu dan kemampuan baru, yang bisa baik di dalam maupun luar kampus, seperti Program TELADAN ini,” pungkas Prof Suning.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Muhammad Ruslin mewakili perguruan tinggi mitra menyampaikan selamat kepada mahasiswa penerima beasiswa TELADAN.

“Ini kesempatan yang luar biasa. Kita harus siapkan generasi muda sebagao leader yang bisa mengangkat daya saing bangsa Indonesia,” ucapnya.

Hingga tahun ini, Program beasiswa Tanoto Foundation telah memberi manfaat kepada 8.338 Tanoto Scholars. Dari jumlah itu, Tanoto Scholars yang aktif sebanyak 755 mahasiswa. (Tri Wahyuni)

Related posts