JAKARTA (Suara Karya): Guru Besar di Universitas St. Petersburg, Connie menyatakan, Indonesia dan Rusia meningkatkan kekuatan angkatan laut, dan menegakkan stabilitas regional khususnya di kawasan Indo-Pasifik.
“Indonesia dan Rusia memiliki tujuan bersama untuk memastikan keamanan rute maritim, meningkatkan kekuatan angkatan laut, dan menegakkan stabilitas regional karena posisi poros penting Indonesia dan kekuatan angkatan laut Rusia yang mengesankan. Pentingnya kolaborasi ini ditegaskan oleh lanskap geopolitik yang terus berubah, khususnya di kawasan Indo-Pasifik,” kata Connie Bakrie dalam rilisnya kepada media, Senin (30/9).
Berbicara dari Rusia, tempat dirinya diangkat sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg, Connie mengatakan bahwa pada dasarnya, Indonesia dan Rusia menghadapi periode kritis dari tahun 2025 hingga 2037 dalam upaya mereka untuk meningkatkan kemitraan strategis mereka. Kedua negara dapat membentuk ‘aliansi’ yang kuat dan berkelanjutan yang meningkatkan keamanan regional, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mendorong stabilitas internasional dengan berfokus pada kerja sama maritim, modernisasi pertahanan, dan diplomasi strategis.
Pendapatnya itu sejalan dengan hasil pertemuan antara Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, akhir Juli kemarin. Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin itu sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, dan hubungan bilateral lainnya.
“Dalam dunia yang semakin terhubung, baik Rusia maupun Indonesia, perlu makin meningkatkan kerja sama di bidang diplomasi dan juga militer,” Kata Connie.
Meningkatnya rantai pasokan global dan koneksi perdagangan menyoroti pentingnya rute laut yang aman dan produktif. Fokus kerja sama Indo-Rusia harus pada pengamanan rute-rute ini untuk memajukan tujuan ekonomi kedua negara dan meningkatkan stabilitas di kawasan. Terutama karena perkembangan yang sangat signifikan pada teknologi komunikasi dan militer, sehingga terjadi pula perubahan cara negara-negara memperoleh informasi dan menjalankan strategi pertahanannya.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini, efisiensi misi terkoordinasi dapat ditingkatkan dan kedua negara dapat mempertahankan posisi terdepan mereka dalam kemajuan militer. Tantangan seperti perubahan iklim, kejahatan dunia maya, dan terorisme memerlukan respons global yang terkoordinasi. Upaya kolaboratif dalam mengatasi tantangan ini, terutama di sektor maritim, dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Rusia untuk mendukung keamanan global dalam skala yang lebih besar.
Di sisi lain, sangat penting untuk memiliki sikap militer yang menyeluruh dan kuat guna melindungi kepentingan nasional dan mendorong stabilitas di tingkat regional dan global. “harus dipastikan bahwa angkatan bersenjata Indonesia dan Rusia siap menghadapi ancaman konvensional dan nonkonvensional,” katanya.
Pendapatnya itu ia sampaikan dengan pertimbangan bahwa Militer yang diperlengkapi dengan baik membantu menjaga perdamaian dunia dengan menghentikan negara mana pun memaksakan agendanya kepada negara lain.
“Posisi poros Indonesia yang menguntungkan dan kekuatan militer Rusia sangat penting untuk memastikan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” katanya lagi.
Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa ada beberapa bidang yang berpotensi dikerjasamakan antara Indonesia dengan Rusia, terutama di bidang kelautan.
Misalnya adalah kerja sama keamanan dan pertahanan laut. Upaya keamanan maritim seperti koordinasi latihan angkatan laut, pelaksanaan misi anti pembajakan, dan pengamanan rute laut dalam melindungi rute perdagangan yang sangat penting bagi perekonomian kedua negara.
“Dengan berkolaborasi, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi angkatan laut dan pengetahuan operasional Rusia yang unggul,” katanya.
Latihan angkatan laut akan meningkatkan kesiapan angkatan laut kedua negara dan menunjukkan dedikasi terhadap keamanan regional. Kemitraan ini dapat mencakup pembagian intelijen, pelaksanaan patroli bersama di wilayah rawan pembajakan, dan pengembangan kemampuan untuk memerangi ancaman maritim, sejalan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi pusat maritim global.
Berikutnya adalah kerja sama di bidang teknologi dan perakitan kapal laut. Karena Rusia punya teknologi yang sangat mumpuni dan juga sudah teruji di ranah ini. Sedangkan Indonesia punya kepentingan strategis untuk meningkatkan kapasitas armada lautnya. “Kedua negara bisa berkolaborasi dan berbagi upaya untuk meningkatkan kemandirian masing-masing,” katanya.
Selain itu, ada juga peluang untuk memperkuat kolaborasi militer dan pertahanan secara keseluruhan antara Indonesia dengan Rusia. Baik itu dalam bentuk latihan bersama, dialog pertahanan, dan bentuk kerja sama militer lainnya.
“Hubungan strategis yang lebih erat dengan Rusia memberi Indonesia kesempatan untuk mengakses peralatan militer berteknologi tinggi dan meningkatkan kerja sama keamanan. Indonesia berfungsi sebagai pintu gerbang bagi Rusia untuk meningkatkan pengaruhnya dan melindungi kepentingan strategisnya di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas,” pungkas Connie. (Pram)