Suara Karya

Indonesia jadi Tuan Rumah Perayaan ‘World Tourism Day’ 2022

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia terpilih sebagai tuan rumah perayaan ‘World Tourism Day’ yang digelar secara hybrid, pada 27 September 2022. Perayaan tersebut mengajak dunia untuk memikirkan kembali dunia pariwisata pascapandemi (rethinking tourism).

Perayaan tersebut terselenggara berkat kerja sama Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia (World Tourism Day Indonesia Foundation), PATA Indonesia Chapter, dan 20 universitas terkemuka di seluruh Indonesia. Selain didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)

Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa saat membuka ‘kick off WTD Indonesia 2022 International Conference’, yang digelar hybrid dari Jakarta, Kamis (21/4/22) berharap WTD tak sekadar seremoni, tetapi juga dapat meningkatkan kembali dunia pariwisata di Tanah Air pascapandemi.

“Saya memberi apresiasi kepada Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia, PATA Indonesia Chapter dan 20 perguruan tinggi di Indonesia yang mempersiapkan rangkaian kegiatan mulai dari konferensi internasional pada 25-27 Agustus, maupun perayaan puncak WTD 2022 pada 27 September,” tuturnya.

Diharapkan konferensi internasional menghasilkan strategi, kebijakan, kesepakatan dan kerja sama baru yang akan membangkitkan kembali pariwisata dunia yang sempat mati suri karena pandemi covid-19.

“Strategi dan kebijakan baru dibutuhkan agar dunia pariwisata dunia bisa segera bangkit dalam waktu dekat, mengingat kasus covid-19 sudah mulai berubah dari pandemi menuju endemi,” ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan CEO PATA Indonesia Chapter, Poernomo Siswoprasetyo, mengingat konferensi internasional membahas banyak topik dengan narasumber pakar, praktisi dan industri pariwisata dari berbagai negara.

“Semoga konferensi ini menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dapat membangkitkan kembali pariwisata dunia dan Indonesia,” katanya.

Disebutkan sub-tema dari konferensi internasional, antara lain climate change and tourism community-based tourism, creative tourism, digital tourism, event tourism (MICE), food and gastronomy tourism.

Selain itu masih ada pokok bahasan soal health safety and security, hospitality and tourism management, inclusive tourism, moslem-friendly tourism, nature-based tourism, smart tourism, small & medium enterprises in tourism.

Topik lainnya soal pariwisata kekhususan seperti pariwisata olahraga atau pariwisata medis. Materi yang akan dibahas seputar sustainable tourism development, tourism destination, resilience travel industry, tourism marketing dan tourism policy and planning.

Narasumber antara lain menampilkan Dekan Fakultas TEAM University, Profesor Marketing (Hospitality and Tourism), Tashkent Uzbekistan, Erdogan Ekiz; dan Leading strategist, educator, wirausaha, penulis dengan kekhususan bidang pembangunan pariwisata di Asia Tenggara, serta Chief of Party USAID Tourism, Peter Semone.

Narasumber lainnya adalah pimpinan dari The Tourism Industry Board Foundation, Maria Christina G Aquine; serta Lecturer dan Researcher di TrisaktiSchool of Tourism, Jakarta, dan James Cook University, Australia, Hera Oktadiana.

Sedangkan perguruan tinggi pendukung, diantaranya Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Podomoro, Universitas Pancasila, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Universitas Pelita Harapan, Swiss German University, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, President University, Politeknik Pariwisata NHI Bandung.

Sebagai informasi, 27 September disepakati oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai Hari Pariwisata Dunia (WTD). Tanggal tesebut bertepatan dengan pertama kali UNWTO merancang anggaran dasarnya pada tahun 1970.

Namun baru 10 tahun berikutnya, yaitu
tahun 1980, UNWTO memutuskan hari resmi World Tourism Day di Torremolinos, Spanyol. Tahun ini Indonesia menjadi tuan perayaan WTD dengan tema ‘Rethinking Tourism’. (Tri Wahyuni)

Related posts