JAKARTA (Suara Karya): Program inkubasi bisnis yang dikembangkan bersama APP Sinar Mas dengan Yayasan Doktor Syahrir (YDS)- Womenpreneur Community (WPC) kini memasuki batch 2 atau tahap akhir.
Program tersebut diharapkan bisa memberi bekal bagi peserta, sehingga para perempuan bisa menjadi lebih mandiri dan UMKM yang dikelolanya bisa ‘naik kelas’.
“Kegiatan inkubasi Bisnis ini merupakan wujud nyata komitmen APP Sinar Mas dalam memberdayakan perempuan dan peningkatan kapasitas UMKM,” kata Head of ESG & Compliance APP Sinar Mas, Sera Noviany di Perawang, Riau, akhir pekan lalu.
Sera mengaku bangga atas kemajuan peserta selama tiga bulan kegiatan. Diharapkan mereka bisa menjadi pionir dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui bisnis yang dijalani.
Sera menjelaskan, kerja sama APP Sinar Mas dengan YDS-WPC itu sejalan dengan visi keberlanjutan perusahaan, Sustainability Roadmap Vision 2030 (SRV 2030), yang menekankan pilar ketiga yaitu pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk perempuan di wilayah operasional APP Sinar Mas dan para pemasoknya.
Selama 3 bulan, peserta Inkubasi Bisnis Batch 2 mengikuti serangkaian pembinaan yang mencakup proses produksi, pengembangan produk, diversifikasi produk, manajemen, penguatan kelompok, literasi keuangan, strategi pemasaran hasil dan promosi.
Penatar Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim di Yayasan Doktor Sjahrir (YDS), Amanda Katili memberi apresiasi atas komitmen APP Sinar Mas dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan UMKM melalui program Inkubasi Bisnis Batch 2.
“Ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas dan kemandirian UMKM di wilayah operasional APP Sinar Mas dan para pemasoknya,” ujarnya.
Ia berharap, peserta terpilih dapat menjadi contoh bagi UMKM lainnya dalam mengembangkan bisnis yang ramah bumi dan berdampak positif bagi perekonomian di daerah masing-masing,” ujar Amanda.
Sementara itu, CEO dan Founder Womanpreneur Community, Irma Sustika mengatakan, program ini merupakan kesempatan bagus yang diberikan APP Sinar Mas kepada pelaku UMKM.
“Peserta harus lebih proaktif, karena yang membutuhkan pengembangan usaha adalah mereka sendiri,” katanya.
Irma juga memberi apresiasi kepada APP Sinar Mas yang telah memfasilitasi program. Karena kesempatan untuk mengembangkan usaha dari masing-masing sangatlah besar.
“Para pendamping program ini, dulunya juga peserta inkubasi dan usaha mereka telah masuk pasar global. Kami harap peserta Inkubasi Bisnis Batch 2 dapat mengikuti kesuksesan mereka,” ujar Irma.
Menyadari dinamika yang terjadi dalam proses pendampingan, 50 peserta program diharapkan terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri serta usahanya.
Di periode pembinaan, para pembimbing dan pendamping telah menilai peserta berdasarkan berbagai kriteria, seperti tingkat partisipasi dalam diskusi dan bimbingan, disiplin, ketekunan, respon atas masukan dan kritik, serta kemajuan usaha yang dicapai.
Terpilih 15 kandidat terbaik untuk maju ke tahap penilaian akhir, lalu dipilih lagi menjadi 5 peserta terbaik. Bagi peserta yang tidak terpilih, Irma meminta mereka untuk tetap semangat dan terus belajar dalam mengembangkan bisnisnya.
“Untuk peserta terbaik diharapkan tidak berpuas diri, tetapi semakin terpacu dan semangat untuk meningkatkan kualitas produk dan usaha mereka,” katanya.
Kegiatan Inkubasi Bisnis Batch 2 diharapkan lahir juara-juara baru dalam dunia UMKM, yang mampu meningkatkan pendapatan, serta mendorong pertumbuhan pelaku UMKM lainnya. Bahkan bisa merekrut tenaga kerja dan berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian di daerah masing-masing.
Inkubasi Bisnis Batch 2 telah menghasilkan 5 peserta terbaik, yaitu Leni dengan produk piring lidi sawit, UMKM binaan PT Indah Kiat Pulp & Paper-Perawang. Selain itu ada Trisna dengan bisnis pizza singkong binaan PT Arara Abadi-Riau.
Peserta terbaik lainnya adalah Mariana, pengusaha dodol kopi binaan PT Wirakarya Sakti-Jambi; Susanty pembuat jahe gula semut binaan PT Arara Abadi-Riau; dan Andini dengan usaha hidroponik KWT Good Farm binaan dari PT Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang. (Tri Wahyuni)