Suara Karya

LLDikti Wilayah III Paparkan Capaian dan Strategi Dukung Transformasi Pendidikan Tinggi

JAKARTA (Suara Karya): Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III memaparkan capaian kinerja serta program strategis dalam forum internal yang digelar di Jakarta, Kamis (17/7/25).

Kegiatan itu bertujuan untuk mengevaluasi capaian, memperkuat sinergi, dan menyusun arah kebijakan hingga akhir 2025 dalam semangat Diktisaintek Berdampak.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala LLDikti Wilayah III, Tri Munanto mengatakan, lembaganya telah mencatat berbagai kemajuan dan inovasi dalam fungsi fasilitasi peningkatan mutu dan tata kelola perguruan tinggi swasta (PTS).

“Target program kami mencakup aspek kelembagaan dan individual, dari institusi hingga dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Kelembagaan dan Kemitraan, LLDikti Wilayah III, Mulhadi mencatat adanya penurunan jumlah PTS dari 273 pada 2023 menjadi 247 pada pertengahan 2025.

“Tren itu bukan sebuah kemunduran, tetapi hasil konsolidasi melalui penggabungan perguruan tinggi untuk memperkuat daya saing,” ujarnya.

Dalam bidang kemitraan, LLDikti Wilayah III berhasil meningkatkan target kemitraan di Laporkerma, hingga menyentuh angka 48 persen selama kurun 2024. Upaya tersebut menjadi penting, agar lulusan perguruan tinggi terserap di dunia kerja.

“Kami juga menjembatani kebutuhan dunia industri dengan perguruan tinggi melalui Industrial Advisory Board (IAB), berbentuk kolaborasi antar mitra seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK),” tuturnya.

Sekadar informasi, Laporkerma adalah laman pelaporan kegiatan kerja sama perguruan tinggi dengan mitra yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

“Setiap kerja sama yang dibangun perguruan tinggi dan industri harus dilaporkan ke laman Laporkerma. Dari data itu akan terlihat sejauh mana relevansi dunia pendidikan kita dengan dunia industri,” ujar Tri Munanto.

Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu, Ikhsan Riyanda menjelaskan, benchmarking antar perguruan tinggi untuk Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi metode unggulan peningkatan mutu.

“Lebih efektif daripada bimtek biasa, karena bersifat langsung dan aplikatif. Data mutu PT ini dapat diakses publik melalui dashboard LLDikti Wilayah III,” kata Ikhsan.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Sistem Informasi, Wiji Murdoko, mengungkapkan, aplikasi layanan EL-KITE berhasil memangkas waktu layanan jabatan dosen hingga 50 persen, setelah mengintegrasikan dua sistem sebelumnya, yaitu SIJALI3 dan SIJAMPANG.

“Sedangkan sistem penyimpanan bersama bernama NAS masih terus dikembangkan sejak pandemi,” katanya.

Sebagai respons atas maraknya kekerasan di kampus, LLDikti Wilayah III membentuk Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan dan Integritas Akademik (ADIA) yang mengembangkan sistem pendampingan berbasis PT Pendamping dan PT Asuh.

Ketua tim, Taufan Setyo Pranggono menyampaikan, lembaga juga baru meluncurkan Crisis Response System (CRS) dan pedoman resmi PPKPT, yang memungkinkan aduan ditindak secara real-time dan transparan.

Di sisi kesejahteraan, sebanyak 345 dosen ASN di lingkungan LLDikti Wilayah III telah menerima tunjangan kinerja dengan total anggaran mencapai Rp40 miliar. “Upaya itu sekaligus bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap kesejahteraan tenaga pendidik,” kata Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Keuangan, Yulianti.

Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dian Rusdiana menyebut, pihaknya aktif mendorong partisipasi perguruan tinggi dalam program hibah Kemdiktisaintek, termasuk melalui KKN Tematik Merajut Nusantara yang akan dilaksanakan pada Agustus mendatang di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun Ketua Tim Riset dan Pengabdian, Aprie Wellandira Suhardi mencatat peningkatan jumlah perguruan tinggi penerima pendanaan riset dari 94 pada 2024 menjadi 117 pada 2025. Klinik Jurnal pun digalakkan untuk mendorong akreditasi jurnal berbasis OJS menuju SINTA.

Ketua Tim Kerja Sumber Daya, Ina Agustiani mengungkapkan, dalam kurun waktu lima tahun (2020–2025), LLDikti Wilayah III telah mencetak 614 guru besar. Hingga Juli 2025, sebanyak 30 guru besar telah dikukuhkan.

“Program percepatan jabatan akademik terus didorong agar semakin banyak dosen mencapai jenjang tertinggi tersebut,” katanya.

Tri Munanto pada sambutan penutup mengatakankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempersiapkan lulusan yang mampu menjawab tantangan zaman.

“Perguruan tinggi tidak bisa bekerja sendiri. Butuh sinergi dengan industri agar lulusan kita relevan dan siap berdampak,” katanya.

Melalui capaian dan inovasi tersebut, LLDikti Wilayah III memperkuat posisinya sebagai motor penggerak pendidikan tinggi swasta berkualitas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. (Tri Wahyuni)

Related posts