Suara Karya

Setelah Naik Status, IP Trisakti Diminta Kejar Standar Mutu Internasional

JAKARTA (Suara Karya): Setelah naik status, Institut Pariwisata (IP) Trisakti diminta untuk mengejar standar internasional dalam 4 tahun kedepan. Karena persaingan SDM di masa depan lebih global.

“Status akreditasi IP Trisakti saat ini kan sudah yang tertinggi, yaitu unggul. Tinggal mengejar standar internasional sehingga lulusannya bisa bersaing global,” kata Direktur Kelembagaan, Kemdikbudristek, Lukman dalam acara Halalbihalal di kampus IP Trisakti, Tanah Kusir Jakarta, Rabu (17/5/23).

Acara tersebut sekaligus syukuran atas pencapaian status baru menjadi Institut Pariwisata Trisakti dari status sebelumnya sebagai sekolah tinggi.

Lukman mengatakan, peningkatan status menjadi IP Trisakti memberi dampak positif terhadap pemerintah dan masyarakat sekitar kampus. Karena ada dua program studi (prodi) baru yang akan dibuka. Itu artinya akan ada tambahan mahasiswa baru sebanyak 200 orang.

“Tambahan 200 mahasiswa baru itu akan mendongkrak *angka* angka partisipasi kasar (APK) di perguruan tinggi, selain kesejahteraan bagi masyarakat sekitar kampus untuk penyediaan kos-kosan, warung makan dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.

Lukman menyebut, dua prodi baru yang akan dibuka IP Trisakti adalah bisnis digital dan kewirausahaan. Dua prodi yang dinilai kekinian, yang diharapkan dapat menciptakan SDM bidang digital dan wirausaha.

“Saya dukung pengajuan dua prodi ini karena saat ini memang eranya digital. Semoga ilmu ini dapat mengantar lulusan IP Trisakti menjadi wirausaha atau bersaing kerja di dunia global,” tutur Lukman.

Terkait perubahan status, Lukman menyebut 4 hal yang harus ditingkatkan IP Trisakti. Pertama, pembenahan SDM, terutama pada pendidikan dosen dari S2 menjadi S3 serta penambahan guru besar.

“Kampus bisa mengajukan sejumlah nama yang dinilai memenuhi kriteria untuk dicalonkan sebagai guru besar,” ujarnya.

Kedua, pembenahan dalam sarana dan prasarana seperti penambahan ruang kuliah, ruang praktik dan dosen. Hal itu penting agar proses perkuliahan berlangsung lancar.

Ketiga aspek kurikulum. IP Trisakti tidak boleh puas atas capaian nasional, seperti akreditasi unggul. Tetapi perlu juga dibuat rencana peningkatan mutu berstandar internasional. Sehingga lulusan bisa bersaing di dunia global.

Keempat, IP Trisakti harus terus meningkatkan mutu pendidikan sehingga mendapat pengakuan dari para pihak, termasuk dunia internasional. “Tak cukup memiliki akreditasi unggul, tapi juga berstandar internasional,” tegasnya.

Ditanya soal waktu untuk mengejar 4 capaian target tersebut, Lukman mengatakan, sekitar 4 tahun sejak resmi menyandang status baru. Kemdikbudristek akan memberi bimbingan agar target bisa dicapai sesuai waktu.

Jika gagal memenuhi target dalam 4 tahun, Lukman mengatakan, pihaknya akan berupaya keras. Jika gagal, hal itu berpengaruh terhadap reputasi pemerintah. “Reputasi pemerintah dipertaruhkan jika sampai gagal. Kami akan berusaha keras lewat pembinaan,” ucap Lukman menandaskan.

Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati menyatakan dirinya beserta seluruh akademika IP Trisakti siap bekerja keras untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah sebagai institut.

“Semoga upaya yang kita lakukan dapat memenuhi target yang ditetapkan pemerintah dalam 4 tahun kedepan,” ujar Fetty seraya menunjukan 6 ruang kelas baru yang akan digunakan untuk proses perkuliahan dua prodi tambahan. (Tri Wahyuni)

Related posts