Suara Karya

Genjot Implementasi Program Prioritas, Kemdikdasmen Libatkan Semua Mitra Pendidikan

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) terus memperkuat semangat gotong royong dalam mewujudkan ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’.

Langkah nyata dilakukan dengan menggandeng berbagai mitra pendidikan untuk mempercepat implementasi program prioritas, mulai dari penguatan pendidikan karakter, revitalisasi sekolah, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), hingga pembelajaran mendalam (PM), koding, dan kecerdasan artifisial (KA).

Sejak Juni 2025, Kemdikdasmen telah merangkul puluhan organisasi dan lembaga pendidikan besar, antara lain Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, MPKI, MNPK, INOVASI, Kompas Gramedia, The SMERU Research Institute, UNESCO, UNICEF, serta sejumlah perguruan tinggi ternama.

“Seluruh mitra sepakat bersinergi menyelaraskan program pendidikan agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh sekolah dan peserta didik,” kata Direktur Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen, Gogot Suharwoto, di Jakarta, Minggu (17/8/25).

Ditambahkan, semua mitra diberi ruang untuk mengusulkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang selaras dengan prioritas Kemdikdasmen. “Kami pastikan tidak ada yang tertinggal. Semua akan difasilitasi secara bertahap,” ucapnya.

Implementasi kerja sama sudah dimulai pada semester kedua tahun 2025. Diantaranya, bimbingan teknis (bimtek) penguatan pendidikan karakter, PM, dan koding di sejumlah sekolah sasaran, termasuk di Jawa Tengah atas usulan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah.

“Bimtek serupa juga akan segera digelar bersama mitra lainnya, baik sekolah swasta maupun negeri dengan dukungan pendanaan dari BOS Kinerja maupun BOS Reguler,” tuturnya.

Program PM dan KA/Koding, lanjut Gogot, ditargetkan menjangkau 45 ribu sekolah di seluruh Indonesia, terutama sekolah dengan jumlah siswa besar.

“Tidak berhenti di 2025, program akan berlanjut secara berkesinambungan agar benar-benar menjadi wajah baru pendidikan Indonesia di era digital,” katanya.

Kemdikdasmen juga menyiapkan agenda penting pada Agustus 2025 dengan mengundang 70 mitra pada tahap kedua untuk menyusun tindak lanjut bimtek.

“Kami terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Hanya dengan kolaborasi, mimpi menghadirkan pendidikan bermutu dan merata bisa benar-benar terwujud,” tambah Gogot.

Dengan dukungan lintas organisasi dan lembaga pendidikan, program prioritas Kemdikdasmen bukan hanya jargon, melainkan gerakan nyata yang diharapkan membawa transformasi pendidikan Indonesia lebih cepat, lebih luas, dan lebih inklusif. (Tri Wahyuni)

Related posts