KLATEN (Suara Karya): Perum Bulog menggelar kegiatan penyerapan gabah petani di Desa Sumber, Klaten, Jawa Tengah, sebagai upaya mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. Marga Taufiq, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyerap hingga 3 juta ton setara beras guna menjaga keseimbangan stok dan stabilitas harga beras nasional.
“Kami mendapat perintah untuk melakukan percepatan serap gabah langsung dari petani dengan harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram,” ujar Taufiq di lokasi acara, Jumat (21/3/2025).

Taufiq juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas gabah yang diserap agar dapat disimpan lebih lama di gudang Bulog. “Seluruh Pulau Jawa merupakan sentra padi atau lumbung pangan nasional, dan Klaten menempati posisi kedua. Oleh karena itu, kami hadir di sini untuk memastikan petani mendapatkan harga yang pantas,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Prita Laura, menyampaikan bahwa kebijakan pembelian gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
“Indonesia menghadapi paradoks: jumlah penduduk besar, hampir 250 juta jiwa, namun petani kita masih belum sejahtera dan kita kerap bergantung pada impor. Program ini adalah jawaban Presiden Prabowo untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan memberikan harga yang baik bagi petani,” ujar Prita.
Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan HPP gabah untuk masa panen raya 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini mulai berlaku sejak 15 Januari 2025 dan berlaku untuk pembelian oleh pemerintah maupun penggilingan swasta di seluruh Indonesia. (Boy)