JAKARTA (Suara Karya) : Semangat dan antusias para peserta penataran peningkatan mutu tenaga pelatih dasar yang dilaksanakan Dosen Akademi Olahraga Prestasi Nasional (Akornas) dan KONI Jakarta Utara cukup menyala.
“Dengan semangat menyala, materi yang diberikan para nara sumber yang juga merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), bisa terserap dan nantinya dapat disalurkan pada para atletnya,”jelas Dosen Akornas Anas Wahyudi M.Pd di Jakarta, kemarin.
Anas menceritakan, penataran peningkatan mutu tenaga pelatih dasar yang dilaksanakan Dosen Akornas diikuti 32 pelatih dari 18 Pengurus Kota Cabang Olahraga naungan KONI Jakarta Utara.
Para pelatih tersebut diberikan materi-materi tentang ilmu pendukung kepelatihan seperti dasar-dasar ilmu kepelatihan, metode latihan sampai pada tes pengukuran dan evaluasi olahraga, guna meningkatkan prestasi atlet.
Menurutnya, para atlet harus dipersiapkan secara matang dan berkala, serta tidak bisa diforsir sekaligus. Semua itu sangat berpengaruh pada peningkatan kondisi fisik dan kemampuan teknik untuk kedepanya.
Menurutnya, sebagai pelatih harus mampu menyusun serta melaksanakan program latihan dengan baik dan sesuai jenjang pada cabang olahraga yang ditanganinya.
Melalui penataran tersebut juga diterapkan bagaimana seorang pelatih menyusun program latihan, berdasarkan pada hasil tes pengukuran dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya. Hasil tes tersebut menjadi dasar penyusunan program latihan yang baik dan sesuai kebutuhan.
Menurutnya, pengetahuan yang diperoleh dari penataran ini harus terus dikembangkan dan dikolaborasikan dengan ilmu terkait. Seperti halnya ilmu kepelatihan yang membahas bagaimana meningkatkan prestasi atlet.
Atlet yang ditempa harus mengalami peningkatan prestasi yang berjenjang mulai dari dasar hingga meningkat sesuai perkembangan yang dimiliki.
Menurutnya, peningkatan prestasi atlet menuju jenjang yang lebih tinggi tidak terlepas peranan pelatih yang mumpuni dan pentahapan program latihan yang baik. Melalui prestasi pelatih yang handal, tidak menutup kemungkinan atlet yang ditempa juga mengalami peningkatan prestasi yang diharapkan.
Para pelatih katanya, sangat berperanan dalam mengasah prestasi atlet sesuai dengan jenjang yang ditangani dengan harapan atlet yang ditempanya mampu mencapai prestasi puncak.
Menurutnya, berbagai cara dalam meningkatkan prestasi atlet, baik latihan bersama di klub maupun latihan individu. Karena peluang meraih prestasi juga bertumpu pada atlet itu sendiri.
” Kemauan kuat dari seorang atlet dalam meningkatkan prestasi yang dimiliki sangat berperanan. Baru dukungan dari pelatih, sarana dan prasarana yang ada. Bila kedua faktor itu tertanam pada diri atlet, niscaya untuk meraih prestasi puncak terbuka lebar, “tegasnya.
Selain itu seorang pelatih harus mengetahui karakter dan kebiasaan atlet. Begitu juga dengan prestasi yang dimiliki. Dengan harapan melalui penataran pelatih selama dua hari mampu memberikan wawasan tambahan dan ilmu dasar untuk dikembangkan dalam menghasilkan atlet berprestasi, baik disekolah – sekolah maupun klub yang ditanganinya. (Warso)

