Suara Karya

Belanda Perkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia

JAKARTA (Suara Karya): Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengunjungi Indonesia pada 7 Oktober 2019. Tujuan kunjungannya adalah untuk menegaskan kembali hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Belanda.

Untuk diketahui, Nuffic Neso Indonesia selaku organisasi Belanda di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan tinggi menyambut baik dukungan Perdana Menteri Rutte untuk respon positif terhadap minat Indonesia melibatkan Belanda dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Agenda kunjungan Perdana Menteri pada pagi hari membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia dengan sektor bisnis Belanda, diikuti oleh pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor.

Ada beberapa agenda yang dibicarakan pada pertemuan itu seperti, peningkatan kemitraan antara Indonesia dan Belanda lebih jauh, dalam bidang pendidikan, menggaris bawahi kesepakatan kedua pemimpin untuk berkolaborasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan antara kedua negara ini.

Menurut Rutte, ada banyak ikatan historis antara Belanda-Indonesia, tetapi Rutte menegaskan pihaknya juga menjalin banyak ikatan baru, melalui program studi di Belanda salah satunya dengan berinvestasi dalam sumber daya manusia (SDM) menjadi semakin penting bagi Indonesia terutama di bidang pendidikan kejuruan.

Sementara itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia akan membahas upaya untuk meningkatkan kemitraan di bidang pendidikan kejuruan, termasuk bidang pekerjaan umum, maritim, dan keperawatan.

Kunjungan Perdana Menteri ke Indonesia diakhiri dengan networking dinner yang diadakan di Kedutaan Besar Belanda, dimana kantor Nuffic Neso Indonesia berada.

Selama sesi meet and greet, beberapa alumni Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikannya di Belanda berkesempatan untuk berbincang- bincang dengan Rutte.

Dikatakan Rutte, alumni dari program studi di Belanda adalah duta besar yang sangat baik untuk memberikan peluang yang akan muncul dari kerja sama Indonesia dan Belanda.

Dia mengungkapkan, pentingnya beasiswa StuNed (Studeren in Nederland). Sebab di dunia pendidikan, koneksi baru ditempa setiap tahun. “Tahun ini saja, terdapat 1,500 anak muda Indonesia yang belajar di Belanda. Sebaliknya, banyak siswa belanda memilih untuk pergi ke Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman,” kata Rutte. (Rizal Cahyono)

Related posts