Suara Karya

BI: Inflasi Jakarta September 2025 Terkendali, Lebih Rendah dari Nasional

(Foto: Istimewa)

JAKARTA (Suara Karya): Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa inflasi di Ibu Kota pada September 2025 berada dalam kondisi terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jakarta tercatat 0,13% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,21% (mtm).

“Inflasi Jakarta secara tahunan berada di level 2,40% (yoy), di bawah angka nasional 2,65% (yoy), dan tetap terjaga dalam rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy). Kondisi ini menunjukkan efektivitas sinergi pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan TPID dalam menjaga stabilitas harga,” jelas Iwan di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Iwan menjelaskan, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau masih menjadi pendorong utama inflasi dengan kenaikan 0,32% (mtm). Lonjakan harga daging ayam ras dipicu kenaikan biaya pakan dan harga livebird, sementara terbatasnya pasokan cabai merah dan kenaikan harga gabah turut mengerek harga beras.

“Meski ada tekanan dari komoditas pangan, inflasi lebih lanjut tertahan oleh turunnya harga bawang merah dan tomat karena panen raya di sentra produksi, serta kelancaran distribusi bawang putih impor dari Tiongkok,” kata Iwan.

Selain pangan, Iwan menyebut harga emas perhiasan yang terus naik mengikuti tren global juga memberi andil besar terhadap inflasi kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang naik 0,69% (mtm). Di sisi lain, kelompok Transportasi mencatat inflasi 0,07% (mtm) akibat naiknya tarif angkutan udara.

“Adapun deflasi terjadi pada kelompok Perlengkapan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,16% (mtm), terutama karena turunnya harga detergen cair,” tambahnya.

Peran TPID dan Kolaborasi

Iwan menekankan, terkendalinya inflasi di Jakarta tidak lepas dari kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama BUMD pangan melalui berbagai program, seperti Pasar Murah, Pangan Bersubsidi, Bazaar Keliling, hingga pengembangan urban farming.

Selain itu, BI DKI bersama Bulog, Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya memperluas distribusi beras program SPHP untuk menjaga keterjangkauan harga di masyarakat.

“Ke depan, kami akan terus memperkuat strategi 4K Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif serta mengoptimalkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Dengan langkah ini, inflasi Jakarta pada 2025 diharapkan tetap stabil dalam sasaran 2,5±1%,” pungkas Iwan. (Boy)

Related posts