JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) karena dinilai berhasil mengelola sumber daya manusia (SDM) untuk perguruan tinggi negeri (PTN) dengan pegawai lebih dari 500 orang.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdikbudristek, Suharti di Jakarta, pada Selasa (12/12/23).
Rektor UT, Prof Ojat Darojat ketika diminta komentarnya dalam kesempatan terpisah, di Jakarta, Rabu (13/12/23) mengucapkan rasa syukur karena upaya yang dilakukan selama ini mendapat apresiasi dari Kemdikbudristek.
“Alhamdulillah, UT terpilih sebagai peringkat pertama dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia/SDM Award 2023 untuk kategori Wilayah Perguruan Tinggi Negeri Besar di lingkungan Kemdibudristek,” ucap Prof Ojat.
Dua peraih penghargaan lainnya untuk kategori yang sama, diseb adalah Politeknik Negeri Surabaya dan Politeknik Negeri Bandung.
Prof Ojat menambahkan, keberhasilan UT juga berkat kerja keras seluruh sivitas akademika UT. Ia berharap penghargaan tersebut dapat membawa nama UT menjadi lebih bagus lagi.
“Dan target 1 juta mahasiswa bisa diraih dalam dua tahun kedepan,” kata Prof Ojat menandaskan.
Beberapa kriteria yang mengantar UT menjadi juara, antara lain keberhasilannya dalam tata kelola mutasi kepegawaian dan penghargaaan; penegakan kepatuhan, kode etik, kode perilaku, dan disiplin pegawai; dan tata kelola pengadaan CPNS.
Kriteria lainnya dalam pengelolaan data Sistem Informasi Kepegawaian berupa pemutakhiran data, pengembangan kompetensi pegawai, dan penilaian kinerja pegawai; serta implementasi penerapan sistem merit.
Penghargaan itu diberikan juga sebagai wujud implementasi amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 30 tahun 2018.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdikbudristek, Suharti dalam sambutan pembukanya menegaskan, penghargaan tak hanya bertujuan untuk memberi pengakuan dan penghormatan atas prestasi kerja pegawai, tetapi juga untuk meningkatkan motivasi semangat kerja.
“Diharapkan, kerja yang penuh semangat akan memberi inspirasi bagaimana meraih capaian-capaian yang ditetapkan,” ujarnya.
Suharti menambahkan, penghargaan juga menjadi ajang untuk menebarkan nilai keteladanan dalam bekerja dan juga meningkatkan nilai kompetitif. Bekerja bukan untuk maju diri sendiri, tetapi maju bersama dalam tim kerja.
Ia berharap kedepan, seluruh unit kerja di Kemdikbudristek dapat berpartisipasi dalam pemberian penghargaan baik secara internal maupun di lingkungan kementerian. “Penghargaan ini tak sebatas memberi sebuah piagam, tetapi bagaimana bisa menjadi pemimpin di wilayah unit kerja Kemdikbudristek,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro SDM Kemdikbudristek, Ambar Musyarifah mengatakan, pemberian penghargaan tahun ini spesial karena menjadi alternatif lain dari apresiasi yang telah rutin diberikan, yaitu Satyalancana Karya Satya yang lebih mengedepankan aspek loyalitas.
“Penghargaan kali ini lebih mengedepankan aspek kreatifitas dan inovasi pegawai dalam mewujudkan karya terbaik demi kemajuan Kemendikbudristek,” ujarnya.
Ambar menambahkan, ada perbedaan antara pemilihan pegawai berprestasi Kemdikbudristek tahun ini dengan tahun sebelumnya. Ada dua kategori pegawai berprestasi, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan fungsional dosen dan PNS, selain jabatan fungsional dosen.
“Kedua kategori itu didasarkan pada nilai inovasi dan jangkauan kemanfaatan yang telah dihasilkan,” ucap Ambar.
Pemenang pertama kategori PNS selain jabatan fungsional dosen, Ganjar Harimansyah menuturkan, capaian yang dilakukan berupa membangun jejaring kerja antara pemangku kepentingan kebahasaan dan kesastraan, terutama pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan komunitas literasi bahasa maupun sastra.
“Bagi saya, membangun jejaring yang erat merupakan cerminan dari sinergitas kami di Balai Bahasa dalam menjalankan program serta menghasilkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” tutur Ganjar yang juga Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan. (Tri Wahyuni)