JAKARTA (Suara Karya): Diguncang isu kelas 62 kg tidak dipertandingkan sebelum tampil di Asian Games 18, tidak mempengaruhi semangat Eko Yuli Irawan menyumbang medali emas bagi Merah-Putih di multi event empat tahunan Asia. Melalui usaha kerasnya, atlet kelahiran Lampung itu menyabet medali emas setelah membuat angkatan total 311 kg.
Berhasil meraih angkatan terbaik Eko menyisihkan lifter asal Vietnam yang membukukan angkatan total 299 kg meraih medali perak. Sedang perunggu diambil atlet Uzbekistan dengan total angkatan 298 kg.
“Sebelum tampil dalam pertandingan saya optimis mampu mengukir medali emas. Karena lawan yang saya hadapi masih dibawah angkatan total yang saya miliki,” tegas Eko di JiExpo Jakarta, Jakarta, Selasa (21/8).
Melihat Eko mampu menyuguhkan medali emas Ketua Harian PB PABBSI Djoko Pramono bernafas lega. Perjuangan Eko cukup dahsyat untuk membuktikan sebagai lifter terbaik di Asian Games kali ini.
“Saya bangga melihat Eko memiliki semangat juang yang tinggi. Bahkan tidak gampang goyah meski diterpa berbagai isu kelas yang ditekuninya tidak dipertandingkan di Asian Games. Alhamdulillah Eko mampu menjawab keraguan semua itu dan menyumbang medali emas bagi Merah-Putih,” tegas Djoko.
Dengan medali emas yang disumbang Eko kontingen Indonesia kali ini menempati urutan keempat dalam klasemen sementara mengumpulkan 5 medali emas, 10 perak dan 11 perunggu. Sementara China masih mendominasi diposisi teratas dengan 20 emas, 14 perak dan 9 perunggu. (Warso)