JAKARTA (Suara Karya): OREO menyalurkan donasi ke ribuan pengrajin dan pengusaha batik di Cirebon. Upaya tersebut bagian dari rangkaian kegiatan peluncuran OREO Batik, edisi spesial kemasan bercorak kain warisan nusantara (wastra) pada September 2024 lalu.
“Lewat OREO Berbagi, kegiatan ini diharapkan berdampak nyata kepada lebih dari 1.400 pengrajin dan pengusaha batik di Cirebon,” kata Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari dalam acara OREO Berbagi, di Jakarta, Selasa (12/11/24).
Khrisma menjelaskan, kegiatan OREO Berbagi menyasar pada pengrajin dan pengusaha batik, sebagai bentuk kepedulian atas kelestarian batik di Tanah Air. Apalagi batik telah mendapat pengakuan UNESCO sejak 2009 lalu.
“Meski popularitas batik semakin mendunia, nyatanya ada beragam tantangan dihadapi pengrajin dan pengusaha batik, yang salah satu coraknya digunakan dalam kemasan OREO Batik,” tuturnya.
Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk OREO Berbagi ini, PT Mondelez Indonesia membantu sekitar 1400 pengrajin dan pengusaha batik dalam menghadapi tantangan tersebut.
“Kami terpanggil untuk membantu pengrajin dan pengusaha batik, sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pelestarian batik, sehingga kain nusantara dapat tetap lestari dan secara industri pun dapat terus berkembang,” ujar Khrisma.
CSR OREO Berbagi juga bagian upaya PT Mondelez Indonesia untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia yang sebelumnya kami hadirkan melalui OREO bercorak wastra.
Menyambut baik inisiatif itu, Direktur Industri Aneka dan Kimia, Sandang dan Kerajinan, Kementerian Perindustrian, Alexandra Arri Cahyani mengatakan, kelestarian batik memiliki hubungan erat dengan perkembangan industri batik yang ikut menopang perekonomian bangsa.
“Industri batik menjadi salah satu sektor prioritas pengembangan, karena kontribusinya secara signifikan dalam penyerapan tenaga kerja yang didominasi oleh industri kecil dan menengah,” katanya.
Karena itu, Alexandra memberi apresiasi atas hadirnya CSR OREO Berbagi dan berharap inisiatif ini mampu mendorong geliat industri batik yang tak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga membawa batik tetap lestari.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia, Dian Ramadianti menjelaskan, pelaksanaan kegiatan OREO Berbagi merupakan bagian penting dari agenda peluncuran edisi spesial OREO Batik dengan kemasan bercorak empat wastra.
“Kami berharap hadirnya inisiatif OREO Berbagi ini dapat menciptakan momen penuh keseruan, yang menumbuhkan motivasi pada para pengrajin dan pengusaha batik, terutama di Cirebon dalam melestarikan batik nusantara,” kata Dian.
Program OREO Berbagi juga menggandeng Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia (APPBI). Kegiatan ini berhasil menjangkau seluruh populasi usaha Batik Cirebon, baik skala kecil dan menengah di bawah naungan APPBI. Tercatat, ada 1.400 pengusaha dan pengrajin batik yang tersebar di 8 desa.
Adapun bentuk donasi dalam OREO Berbagi meliputi pemberian set alat-alat membatik untuk para pengrajin dan paket instrumen membatik untuk peningkatan produktivitas dan pengelolaan limbah, dengan total donasi lebih dari Rp1 milyar.
Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia, Komarudin Kudiya menjelaskan, Cirebon merupakan salah satu kota budaya pelestari batik yang dikenal dengan keindahan corak batik Mega Mendung.
“Di Cirebon, pengusaha dan pengrajin Batik Cirebon terus berkurang sekitar 30-35 persen dalam 6 tahun terakhir. Hal itu terlihat pada penurunan omset yang signifikan selama kurun 2019-2024 sekitar 40 persen dari kondisi sebelumnya.
Karena itu, Komar berharap inisiatif OREO Berbagi menjadi angin segar bagi pengrajin Batik Cirebon dan pengrajin kain tradisional lainnya, agar bisa bangkit kembali menjadi industri yang berdaya.
Selain peluncuran OREO bercorak wastra dijual di toko terdekat, Dian Ramadianti menambahkan, OREO juga menyiapkan berbagai keseruan lainnya dalam rangkaian kegiatan OREO Batik seperti promo berhadiah merchandise khusus, hasil kolaborasi dengan perancang busana Era Soekamto.
Selain itu ada lomba kreasi batik di beberapa universitas sebagai upaya meningkatkan kreativitas terhadap motif wastra nusantara di kalangan generasi muda.
“Melalui CSR OREO Berbagi, kami ingin mendorong setiap orang untuk lebih mengenal dan mencintai Batik Indonesia, yang berdampak pada pelestarian batik dan kain tradisional Indonesia lainnya,” kata Dian. (Tri Wahyuni)