JAKARTA (Suara Karya): Innalillahi Wainnailaihi Roji’un. Dunia pencak silat “Berduka” kehilangan tokoh terbaiknya Mayjen TNI (Purn) DR. (HC) H. Eddy M. Nalapraya. Sosok yang dikenal sebagai Bapak Pencak Silat Dunia, meninggal dunia dalam usia 93 tahun.
Kepergian tokoh yang cukup disegani dalam dunia pencak silat, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh pegiat dan pencinta pencak silat diseluruh Tanah Air dan penjuru dunia.
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jakarta Timur turut menyampaikan rasa kehilangan yang besar. Ketua IPSI Jakarta Timur, Porseda Risman, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian tokoh penting tersebut.
“IPSI Jakarta Timur merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Bapak Eddy M. Nalapraya. Beliau bukan hanya tokoh nasional, tapi juga simbol kejayaan pencak silat di kancah dunia. Insya Allah beliau husnul khatimah. Aamiin,” ujar Porseda.
Porseda juga mengajak seluruh insan pencak silat untuk bersama-sama mendoakan almarhum dan meneladani perjuangannya dalam mengembangkan seni bela diri warisan budaya bangsa Indonesia.
“Saya mengajak semua perguruan, pelatih, atlet, dan pecinta pencak silat untuk tidak melupakan jasa-jasa beliau. Mari kita lanjutkan perjuangan beliau dengan menjaga dan mengembangkan pencak silat ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Sosok Inspiratif dan Visioner
Eddy M. Nalapraya lahir 10 Oktober 1931. Selain berkarier sebagai perwira tinggi TNI, beliau adalah Ketua Umum IPSI selama beberapa periode dan juga pendiri organisasi pencak silat internasional, Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT).
Berkat kontribusinya, pencak silat tidak hanya berkembang pesat di Indonesia, tetapi juga diakui dunia. Salah satu pencapaian tertingginya adalah pencak silat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2019.
Selama masa kepemimpinannya, Eddy dikenal sebagai tokoh yang mengedepankan nilai-nilai persaudaraan, disiplin, dan pelestarian budaya. Tak heran, banyak tokoh pencak silat menganggap beliau sebagai panutan dan pembaharu dalam dunia pencak silat modern.
Doa dan Penghormatan
Berbagai ucapan duka terus mengalir dari tokoh-tokoh pencak silat, pejabat pemerintah, hingga masyarakat umum yang mengenal kiprah beliau.
“Beliau adalah guru bangsa, tokoh budaya, dan inspirasi bagi kami semua. Selamat jalan, Bapak Pencak Silat Dunia. Jasamu akan selalu dikenang,” ungkap salah satu tokoh silat Betawi, H. Ridwan Halim.
Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Pencak silat Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, namun warisan dan perjuangannya akan terus hidup dalam semangat para pendekar muda Indonesia. (Warso)