Jakarta – Tingkat keterpilihan (elektabilitas) Joko Widodo masih mengungguli sejumlah nama pada survei Pilpres 2019 yang diadakan Cyrus Network. Elektabilitas Jokowi 58,5 persen, disusul Prabowo Subianto dengan elektabilitas 21,8 persen dan Gatot Nurmantyo dengan 2 persen.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan Gerindra punya survei sendiri. Hasil survei Gerindra adalah masyarakat menginginkan percepatan pembangunan dengan pemerintahan baru.
“Tentunya survei-survei itu kita terima sebagai masukan yang sangat baik, sangat positif. Tetapi kita punya survei sendiri yang tidak akan kami rilis. Survei ini menentukan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sekarang, pada detik ini, menginginkan percepatan pembangunan ekonomi oleh pemerintahan yang baru,” kata Sandi setelah bertamu dari kediaman Prabowo di Jl Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).
Sandi mengatakan akan menjadikan hasil survei internal partainya sebagai bekal untuk berkomunikasi dengan partai-partai yang menjadi mitra koalisi Gerindra. Tanpa menyebutkan angka hasil survei, Sandi menjelaskan, Indonesia memiliki ‘pekerjaan rumah’ yang besar, yaitu menghadirkan percepatan pembangunan, khususnya di bidang ekonomi.
“Kami punya data sendiri yang menunjukkan hasil yang lain, tapi data ini tidak akan kami rilis. Ini yang menjadi harapan kita untuk membangun komunikasi dengan mitra koalisi kami. Datanya menunjukkan ya memang punya PR besar bangsa ini, untuk mempersatukan pemerintahan yang bisa menghadirkan percepatan pembangunan dengan titik fokus di bidang ekonomi,” ujar Sandi menegaskan pernyataan dia sebelumnya.
Sandi menuturkan Prabowo tegar menyikapi hasil survei yang tersiar di pemberitaan. Sandi yakin Prabowo memiliki jam terbang yang mumpuni untuk menunjukkan kualitas dirinya.
“Pak Prabowo tetap tegar dan beliau sangat berpengalaman. Bagi kami (hasil survei) ini masukan yang baik dan kami terima kasih ke teman-teman melakukan survei,” tutur Sandi.
Cyrus Network melakukan survei bertajuk ‘Pemetaan Peluang Capres dan Cawapres Menjelang Pilpres’ ini digelar pada 27 Maret hingga 3 April. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Jumlah respondennya 1.230 orang, yang tersebar secara proporsional pada 123 desa/kelurahan terpilih di 34 provinsi. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
Sedangkan tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error+/- 3 persen. Berikut elektabilitas calon presiden saat ini (top of mind):
1. Jokowi: 58,5 persen
2. Prabowo Subianto: 21,8 persen
3. Gatot Nurmantyo: 2 persen
4. Hary Tanoesoedibjo: 1,1 persen
5. Tuan Guru Bajang (M Zainul Majdi): 0,7 persen
6. Susilo Bambang Yudhoyono: 0,4 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 0,4 persen
8. Muhaimin Iskandar: 0,3 persen
9. Mahfud MD: 0,3 persen
10. Anies Baswedan: 0,3 persen
11. Susi Pudjiastuti: 0,2 persen
12. Jusuf Kalla: 0,2 persen
13. Megawati Soekarnoputri: 0,2 persen
14. Tri Rismaharini: 0,2 persen
15. Soekarwo: 0,2 persen
16. Ridwan Kamil: 0,1 persen
17. Sri Mulyani: 0,1 persen
18. Puan Maharani: 0,1 persen
19. Moeldoko: 0,1 persen
20. Jimly Asshiddiqie: 0,1 persen
21. Airlangga Hartarto: 0,1 persen
Lainnya: 0,9 persen
Belum memutuskan: 7,2 persen
Tidak menjawab/rahasia: 4,7 persen
Responden juga diberi pertanyaan soal pilihan capres bila pilpres dilakukan hari ini. Berikut hasilnya:
1. Jokowi: 56,7 persen
2. Prabowo Subianto: 19,8 persen
3. Gatot Nurmantyo: 3,2 persen
4. Hary Tanoe: 2,2 persen
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,1 persen
6. Jusuf Kalla: 1,6 persen
7. Anies Baswedan: 1,6 persen
8. Tuan Guru Bajang (M Zainul Majdi): 1,5 persen
9. Mahfud MD: 1,5 persen
10. Susi Pudjiastuti: 0,8 persen
11. Soekarwo: 0,7 persen
12. Budi Gunawan: 0,6 persen
13. Sri Mulyani: 0,5 persen
14. Muhaimin Iskandar: 0,3 persen
15. Puan Maharani: 0,2 persen
16. Zulkifli Hasan: 0,2 persen
17. Chairul Tanjung: 0,2 persen
18. Tito Karnavian: 0,1 persen
19. Moeldoko: 0,1 persen
Belum memutuskan: 4,1 persen
Tidak memilih: 0,3 persen
Tidak menjawab/rahasia: 1,6 persen