JAKARTA (Suara Karya): Plt. Deputi Bidang Pengembangan SDM, Rully Nuryanto mengharapkan agar kader pengelola koperasi mampu memberikan rekomendasi dan rencana aksi bagi perkembangan koperasi di tanah air.
Dia mengatakan hal itu, saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan ‘Pelatihan Perkoperasian bagi Kader Koperasi’, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/7).
Pelatihan yang diikuti 350 kader koperasi itu, merupakan hasil kerjasama Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM dengan kampus Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN).
Pelatihan berlangsung selama 3 hari (25-27 Juli 2018) dan dilanjutkan dengan magang/praktek lapangan selama 10 hari di 20 koperasi yang tersebar di Kabupaten Bandung, Kab Kuningan, Kab Tasikmalaya dan Kab Garut.
Rully menekankan agar para kader mengikuti pelatihan tersebut dengan sungguh-sungguh karena materi pelatihan sangat relevan dengan kebutuhan mereka saat magang di koperasi.
“Saat magang di koperasi, kader harus mendorong pengurus maupun anggota koperasi untuk komit dengan prinsip-prinsip serta jatidiri koperasi,” ujarnya.
Diharapkan anggota sebagai pemilik perusahaan, bisa berkontribusi secara optimal dalam hal membayar simpanan, pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.
Anggota pun hendaknya aktif bertransaksi di koperasinya, dan juga berpartisipasi saat pelaksanaan kegiatan Rapat Anggota (RA) dengan menyampaikan aspirasi dan pilihannya.
Menurut Rully, saat magang di Koperasi, para kader juga diminta untuk membantu dan memberi masukan agar pengurus dan pengelola koperasi tersebut dapat menyelenggakan pendidikan bagi anggota dan terus berupaya memberikan manfaat ekonomi dan pelayanan pada anggotanya.
Sementara itu Sugiyanto, Pembantu Rektor I Ikopin menjelaskan,
kegiatan Pelatihan perkoperasian bagi kader Pengelola koperasi ini, dilaksanakan selama 3 hari di Kampus Ikopin.
Adapun materi Pelatihan diantaranya terdiri dari Personality Development, dimana dimaksudkan kader memiki motivasi dan ketrampilan dalam berinteraksi dengan pengurus maupun anggota,” paparnya.
Selanjutnya, materi jati diri koperasi dan manajemen koperasi dengan pendalaman pada aspek organisasi koperasi, usaha dan keanggotaan koperasi serta menciptakan pelayanan prima.
Sugiyanto mengatakan para kader yang juga mahasiswa Ikopin akan mendapatkan materi analisa S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunities, Treath/kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman), sehingga koperasi yang diharapkan dapat membantu kader dalam mengidentifikasi fenomena di koperasi, bisa menganalisa sekaligus menyimpulkan persoalan dan potensi koperasi.
“Dengan melakukan ketiga hal tersebut, para kader bersama pengurus dan pembimbing yang merupakan dosen Ikopin dapat membuat rekomendasi dan rencana aksi yang dapat dilakukan di koperasi,” katanya. (Gan)