JAKARTA (Suara Karya) : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo berikan dukungan pada Khansa Shahlaa melakukan pendakian di Gunung Aconcagua di Argentina, Amerika Selatan 20 Januari 2024.
“Olahraga mendaki memang tidak memiliki event khusus, hal itu memerlukan dukungan dengan harapan dalam pendakian nanti bisa sukses mencapai puncak gunung Aconcagua
dengan mengibarkan bendera Merah – Putih, ” tegas Menpora di Media Center Kemenpora Jakarta, Kamis (18/01/2024).
Dito Ariotedjo yang juga Caleg daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta I, Jakarta Timur dari partai Golkar mengatakan, para pemuda dan pemudi seperti Khansa Shahlaa ini harus mendapat perhatian dan dukungan. Dengan harapan, naluri pemberaninya bisa diikuti kawula muda lainnya untuk membawa nama bangsa dan negara dalam olahraga mendaki.
Pada kesempatan yang sama Khansa Shahlaa mengaku senang mendapat dukungan moril dari Menpora untuk melakukan pendakian ke puuncak gunung Aconcagua. Dengan harapan, bisa mengibarkan Merah Putih.
Pendakian ini dalam rangka program Seven Summit of The World. Tak disangka dari yang dulunya introvet dan takut gelap, perempuan berusia 18 tahun ini telah mengibarkan Merah Putih setidaknya di 89 puncak gunung di dunia.
“Alhamdulillah Pak Menpora sangat mendukung banget untuk ekspedisi pendakian ini. Dan dari Kemenpora juga sangat mendukung penuh untuk ke Aconcagua. Seneng banget disambut disini,” kata Khansa.
Setelah gunung keempat dan masih ada gunung-gunung selanjutnya yang masih harus dilalui dan finalnya nanti Gunung Everest di Himalaya yang juga harapan Menpora,” imbuhnya.
Dara kelahiran Bogor, Jawa Barat ini menceritakan, dirinya waktu kecil adalah anak yang tertutup (introvet), takut gelap dan tidak mudah untuk berinteraksi.
“Dulu waktu kecil aku tuh anaknya introvet banget, takut gelap, takut berinteraksi sama orang. Nah dengan naik gunung itu aku dididik oleh alam, kita harus siap dan harus bisa. Dari situ bisa dapat banyak teman di pendakian, belajar lebih mandiri, lebih tanggungjawab, lebih berani mengambil keputusan dan proses menuju pendakian itu proses yang sangat berharga,” urai gadis kelahiran 16 Maret 2006.
Persiapan pendakian ekspedisi Gunung Aconcagua di Argentina ini lanjutnya, cukup lama mulai dari sekitar empat bulan yang lalu, mulai dari pengurusan dokumen, administrasi serta latihan fisik. Aconcagua menurutnya sangat menantang.
“Latihan fisik ini bisa seminggu sampai empat kali, lari, joging, sepeda, berenang atau naik gunung seperti ke Gunung Gede, Gunung Slamet, Gunung Sindoro. Gunung Aconcagu ini kita butuh persiapan yang ekstra dan lumayan beda karena gunung ini chalenging banget. Butuh waktu kira-kira 12 jam untuk di puncaknya dengan total 15 hari pendakian,” tuturnya.
Sebelumnya, pada 2017 Khansa telah mendaki puncak Gunung Cartenz Pyramide atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl) saat ia berusia 10 tahun, Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl) pada 2019, dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022. “Di Indonesia totalnya sudah mendaki sekitar 87 gunung di luar ada 2. Jadi sekitar sudah ada 89 gunung yang sudah di daki,” kata putri pasangan Aulia Ibnu dan Pramudi Ayuwardani ini.
“Naik gunung ini pertama yang ngenalin adalah ayah aku. Ayah aku dari SMA sudah suka naik gunung dan akhirnya aku kayak kepo nih kok kayaknya seru naik gunung. Mulai umur 5 tahun aku udah dibawa ke Gunung Bromo. Umur 7 tahun ke Gunung Rinjani,” ceritanya yang juga Brand Ambassador Eiger.
“Dari Gunung Rinjani ini seperti gerbang pembuka Khansa suka naik gunung. Dari situ mulai fokus pendakian dan akhirnya 8 tahun kemudian suka naik gunung sampai sekarang. Buat aku naik gunung itu untuk mensyukuri dan menikmati keindahan alam yang Allah ciptakan lalu juga sarana pengembangan diri, pembentukan karakter,”tambahnya. (Warso)