JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah akan membuka lebih banyak layanan geriatri di Puskesmas maupun rumah sakit. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi atas meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut (lansia) di Indonesia.
“Layanan geriatri ini tak hanya menangani pengobatan, tetapi mengelola para lansia tetap sehat, aktif dan tak tergantung pada orang lain,” kata Menteri Kesehatan (Menkes), Nila FA Moeloek dalam peringatan Hari Lansia Nasional, Jakarta, Senin (14/5).
Ikut mendampingi Sekjen Kemkes, Untung Suseno Sutarjo dan Ketua Umum Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi), Siti Setiati.
Nila menjelaskan, meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk lansia. Jika tidak ditangani dengan benar, para lansia tersebut akan menjadi beban keuangan pemerintah.
“Untuk itu pentingnya sosialisasi gaya hidup sehat secara terus menerus di masyarakat, agar masa tua tak sakit-sakitan. Dengan demikian, beban biaya yang ditanggung pemerintah tetap terkendali,” tuturnya.
Disebutkan jumlah lansia di Indonesia saat ini sekitar 8,2 persen dari total penduduk atau 21 juta jiwa. Jumlahnya diperkirakan bakal meningkat hingga 2 kali lipat pada 2035. “Kenaikan jumlah penduduk lansia ini harus diantisipasi dari sekarang,” kata Nila.
Masalah kesehatan lansia hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) disebutkan gangguan terbesar pada orang usia 55-56 tahun adalah hipertensi. Jumlahnya mencapai 45,9 persen dari responden. Saat masuk usia 65-74, lansia banyak terkena artritis dan stroke, selain juga hipertensi.
“Pada usia 75 tahun keatas, gangguan terbesar tetap pada stroke, hipertensi dan artristis. Untuk itu pentingnya menjalankan gaya hidup sehat sejak dari muda agar terhindar dari tiga penyakit tersebut,” ujarnya.
Menkes menambahkan, saat ini layanan geriatri terpadu baru tersedia di 14 rumah sakit milik pemerintah. Layanan geriatri juga sudah tersedia di 3.645 Puskesmas atau baru 37 persen dari total Puskesmas di Indonesia.
“Pemerintah juga memberi pelatihan bagi para perawat dari 110 rumah sakit yang belum memiliki layanan khusus geriatri. Sehingga mereka dapat merawat lansia lebih optimal ” ucap Nila Moeloek menandaskan. (Tri Wahyuni)