Suara Karya

Syndrome Mata Kering Ancam Pengguna Peralatan Elektronik

(suarakarya.co.id/Istimewa)

JAKARTA (Suara Karya): Dokter Spesialis Mata, Henry Warouw, memaparkan bahayanya penggunaaan peralatan elektronik bagi kesehatan mata. Pasalnya, penggunaan handphone, laptop, komputer, yang terlalu lama dapat menimbulkan syndrome kekeringan mata atau dry eye syndrome.

“Sindrom kekeringan air mata ditandai dengan mata kering, gatal, panas, merah dan menimbulkan ketidaknyamanan,” kata ,” ujar Henry dalam seminar kesehatan virtual yang digelar Siloam Hospitals Semarang, Jumat (3/7/2020).

Dikatakan Henry, umumnya pasien mata kering akan merasakan matanya panas, gatal, dan seperti ada yang mengganjal. Kondisi ini disebabkan mata terlalu lama melihat monitor atau layar terang yang membuat mata jarang berkedip. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan peradangan pada sekitar mata, sehingga menimbulkan jaringan parut pada kornea atau terjadi infeksi bakteri.

Dalam seminar virtual yang bertema “Dry Eye During The Covid-19 Pandemi”, Henry juga mengatakan bahwa kondisi yang belum terlalu parah, penderita mata kering cukup dengan memberinya obat tetes mata yang dijual bebas di apotek.

Tetapi jika pasien merasakan ketidaknyamannya sangat mengganggu seperti sakit kepala, pandangan buram atau mata merasa sangat lelah, maka sebaiknya penderita mata kering sindrom segera memeriksa kesehatan matanya ke dokter.

Lebih lanjut Henry menjelaskan penderita mata kering sindrom umumnya adalah wanita paruh baya. Semakin tua usia, produksi air mata cenderung berkurang. Hal ini karena di usia itu wanita mengalami perubahan hormon. Kondisi ini juga sering terjadi pada wanita yang mengalami perubahan hormon, dan para pemakai lensa kontak.

“Selama WFH, selain mengkonsumsi vitamin C dan E, masyarakat juga dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran yang memiliki kandungan vitamin A tinggi seperti wortel atau suplemen untuk kesehatan mata. Usahakan ada jeda ketika bekerja dengan perangkat komputer atau laptop, sehingga memungkinkan mata beristirahat dengan cukup,” ujar Henry. (Bobby MZ)

Related posts