Suara Karya

Tanggap Darurat Banjir Bekasi, Mendikdasmen Beri Bantuan ke Sekolah

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah yang terdampak banjir untuk memastikan langkah-langkah pemulihan dapat segera dilakukan.

Dalam kunjungan itu, ia didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman.

Sekolah terdampak banjir di wilayah Bekasi yang ditinjau, yaitu SMA Negeri 6 Kota Bekasi, SD Negeri Pekayon Jaya IV, dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 44.

Selain melihat kerusakan yang ditimbulkan, Kemdikdasmen memberi bantuan berupa voucher yang dapat diuangkan. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban guru dan murid yang tertimpa musibah banjir di Bekasi,” kata Abdul Mu’ti di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/3/25).

Bantuan yang diberikan berupa family kit sebanyak 100 paket; school kit untuk PAUD 50 paket, SD 50 paket, SMP 75 paket, SMA 25 Paket; dan bantuan uang untuk jenjang PAUD senilai total Rp250 juta, SD Rp80 juta, SMP Rp250 juta, SMA Rp250 juta, dan SMK Rp25 juta. Total bantuan Rp855 juta dan bantuan 1 paket tenda kelas darurat untuk SD.

Mendikdasmen menjelaskan, total ada 114 Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang terdampak banjir di wilayah Bekasi.

Untuk jenjang SD, sebanyak 45 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 45 sekolah di Kota Bekasi; 3 SMP di Kota Bekasi. Untuk SMA, ada 4 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 5 di Kota Bekasi.

Di jenjang SMK ada 5 sekolah di Kota Bekasi. Untuk SLB, 2 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 5 sekolah di Kota Bekasi. Selain itu, terdapat 54 Satuan PAUD yang dilaporkan terdampak di Kota Bekasi.

Terkait langkah ke depan, Menteri Mu’ti menyampaikan, sekolah negeri yang rusak akan dibantu dengan alokasi anggaran yang ada. Perbaikan dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakannya. Bantuan tak hanya oleh pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, mengapresiasi kunjungan Kemdikdasmen ke sejumlah sekolah yang terkena bencana banjir. “Semoga sekolah yang terdampak dapat segera diperbaiki dan murid bisa segera berkegiatan,” ucapnya.

Kepala Sekolah SD Negeri Pekayon Jaya IV, Kota Bekasi, Agus Hernala mengungkapkan, kerusakan konstruksi bangunan tidak terlalu signifikan dan masih stabil, namun buku, komputer, alat peraga, lemari, meja, dan kursi guru maupun siswa sebagian memang rusak.

Dampak lebih signifikan terkait pembelajaran. Seharusnya pada 6 Maret 2025, siswa sudah mulai masuk di bulan Ramadan. Namun karena belum kondusif, sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh sampai sarana prasarana dan lingkungan sekolah sudah kembali dibersihkan.

Agus juga menyampaikan, berbagai bantuan dan kontribusi dari pemerintah dan dinas terkait sudah diterima oleh sekolah. “Alhamdulillah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kami mendapat bantuan dana Rp25 juta untuk operasional pembersihan dan pembelian alat-alat yang rusak,” katanya. (Tri Wahyuni)

Related posts