Suara Karya

Tingkatkan Layanan, BPJS Kesehatan Tambah 66 Faskes Baru se-Jabodetabek

JAKARTA (Suara Karya): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kembali menambah fasilitas kesehatan (faskes) baru untuk meningkatkan layanan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Penambahan khusus di wilayah Jabodetabek, jumlahnya mencapai 66 faskes.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan dengan 66 faskes baru tersebut dilakukan di Jakarta, Senin (1/11/21).

Deputi Direksi Wilayah Jabodetabek BPJS Kesehatan, Bona Evita menjelaskan, perluasan kerjasama dengan faskes baru tersebut untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Karena semakin banyak faskes yang tersedia, hal itu memudahkan peserta mendapat layanan kesehatannya.

Disebutkan, ada penambahan 66 faskes selama Agustus hingga 1 November 2021. Rinciannya, 15 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti klinik utama dan rumah sakit dan 51 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti klinik pratama, dokter praktek perorangan dan praktek dokter gigi perorangan yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Dengan demikian, lanjut Bona, tercatat sebanyak 391 FKRTL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di wilayah Jabodetabek. Dari jumlah itu, terbagi dalam 341 rumah sakit dan 50 klinik utama. Untuk FKTP, ada 1.898 FKTP yang terdiri atas 676 Puskesmas, 1.136 klinik pratama, 74 dokter praktek perorangan, dan 12 praktek dokter gigi perorangan.

Bona mengungkapkan, jumlah peserta BPJS Kesehatan saat ini tercatat sekitar 270 juta orang yang terbagi dalam semua segmen kepesertaan. Jumlah tersebut baru sekitar 83 persen dari total penduduk Indonesia.

“BPJS Kesehatan sendiri menargetkan cakupan kepesertaan hingga 98 persen pada akhir 2024. Semoga target ini bisa tercapai,” ujarnya.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga selalu mendorong penerapan digitalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sebagai upaya simplifikasi terhadap pelayanan kesehatan. Hal itu untuk memberi kemudahan bagi peserta dalam menggunakan pelayanan serta kemudahan administrasi di faskes.

“Dalam implementasinya, masih ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi. Untuk itu, diharapkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan dapat berkolaborasi demi penyelenggaraan Program JKN-KIS yang lebih baik,” tuturnya.

Hal senada dikemukakan Direktur Rumah Sakit Hermina Metland Cibitung, Darmawan Basukesti. Ia mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah melakukan perluasan jangkauan layanan kesehatan dan terus berinovasi untuk meningkatkan mutu layanan bagi peserta JKN-KIS.

Darmaqan juga berkomitmen untuk memberi pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. “Perluasan fasilitas kesehatan ini, diharapkan memudahkan peserta mendapat pelayanan. Hal itu akan berdampak terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.

Tak lupa, Bona juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Program JKN-KIS khususnya di wilayah Jabodetabek. Termasuk kepada fasilitas kesehatan yang selama ini telah melayani peserta JKN-KIS dengan baik. (Tri Wahyuni)

Related posts