Suara Karya

Cegah Stunting, Pemda Jateng Luncurkan Buku Pedoman KPPS

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah Daerah Jawa Tengah (Pemda Jateng) meluncurkan buku Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan Sosial (KPPS) untuk Percepatan Penurunan Stunting, di Semarang, Kamis (20/7/23).

Prevalensi stunting di Jateng mencapai 20,8 persen pada 2022 atau setara dengan 500 ribu anak balita terindikasi stunting. Angka itu tak jauh dari angka prevalensi stunting nasional hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 sebesar 21,6 persen.

“Pembuatan buku ini merupakan salah satu upaya, karena Jateng masuk dalam 12 provinsi prioritas,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam acara peluncuran buku tersebut.

Meski angkanya tinggi, UNICEF/WHO/World Bank Group-Joint Child Malnutrition Estimates 2023 Edition masih menempatkan Indonesia di peringkat kedua negara di Asia Tenggara, setelah Timor Leste.

Pemerintah Indonesia sendiri menetapkan target penurunan stunting di angka 14,4 persen pada 2024.

“Untuk itu, diperlukan kerja sama yang selaras antara pemerintah dan semua mitra pembangunan, termasuk akademisi, lembaga internasional, organisasi filantropi, dan sektor swasta terutama di 12 provinsi prioritas stunting.

Buku Pedoman KPPS tercipta berkat kerja sama Pemda Jateng dengan UNICEF Indonesia, Tanoto Foundation, dan Universitas Diponegoro. Buku tersebut berisi panduan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif terhadap upaya pencegahan stunting.

“Pedoman ini merupakan langkah penting untuk percepatan pencegahan stunting. Kami berterima kasih atas dukungan para mitra pembangunan termasuk UNICEF dan Tanoto Foundation dalam mengembangkan panduan ini,” ujat Taj Yasin Maimoen.

Di tempat yang sama, Spesialis Gizi UNICEF Indonesia, Sri Sukoco, mengatakan, buku tersebut merupakan bagian dari komitmen UNICEF dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

“Kami harap pedoman ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan stunting dan mempromosikan penerapan perilaku sehat,” ujarnya .

Buku Pedoman KPPS merupakan bagian dari program ‘Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia’.

Program yang berlangsung sejak 2021 itu guna mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting pada anak. Program berfokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada1981 memiliki komitmen yang sama untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.

“Lewat Pedoman ini, Tanoto Foundation dan UNICEF akan memberi penguatan kapasitas kepada pemerintah Provinsi untuk mendorong peran mereka dalam memberi bimbingan, pengawasan, dan evaluasi kepada pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan kegiatan KPP,” kata Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry.

Dijelaskan, Program ‘Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia’ terbagi menjadi 2 fase. Fase pertama pada 2021, kerja sama menghasilkan pedoman operasional untuk pemerintah provinsi dalam mendampingi, memantau, dan mengevaluasi pemerintah kabupaten/kota untuk menjalankan Program KPPS.

Kerja sama dilanjutkan ke fase kedua berupa pendampingan KPP kepada Provinsi Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, yang hasilnya diimplementasikan ke kabupaten/kota di 2 provinsi itu. Program berlangsung pada 2022-2025. (Tri Wahyuni)

Related posts