Suara Karya

Akibat Aksi Teror, Ketentraman Hidup Masyarakat jadi Terusik

JAKARTA (Suara Karya): Cendekiawan Muslim, Komaruddin Hidayat mengatakan, maraknya aksi terorisme yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia belakangan ini, telah memakan banyak korban. Kondisi tersebut, menyebabkan ketentraman hidup masyarakat menjadi terusik.

Dia mengatakan hal itu, terkait alotnya pembahasan revisi Undang-Undang tentang Anti-terorisme di DPR. Khususnya terkait definisi terorisme dan keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme di Indonesia.

Menurut Komaruddin, banyaknya penolakan dilibatkannya TNI dalam upaya penanggulangan terorisme karena alasan hak asasi manusia (HAM), bisa jadi disebabkan oleh stigma negatif militer di masa lalu.

Namun demikian, dengan melihat kondisi yang dinilai sudah mengkhawatir ini, menurut dia, pandangan dan stigma tersebut bisa ditepis.

Sehingga, katanya, cara pandang perlindungan HAM saat ini dalam upaya penanggulangan terorisme adalah dengan mengutamakan hak ketentraman hidup masyarakat.

“Jadi siapa yang paling utama? Kan masyarakat. Kalau hak tentram itu tidak dilindungi, ya itu melanggar HAM. Artinya kekuatan apapun yang merusak ketentraman, ya tentu boleh ditindak,” ujar Komaruddin, di Jakarta, Rabu (23/5).

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu juga mengatakan, tugas dari negara adalah melindungi masyarakat bukan melindungi kepentingan pribadi.

“Jika pribadi ini ternyata diindikasi kuat menggangu ketentraman masyarakat ya pribadi ini harus diamputasi,” ujarnya menambahkan. (Gan)

Related posts