SIMALUNGUN (Suara Kara): Badan SAR Nasional (Basarnas) mengaku kesulitan untuk mengangkat bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang ditemukan pada kedalaman 490 meter. Alasannya, hingga saat ini pihaknya belum menemukan alat dan cara untuk mengangkat bangkai kapal tersebut.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk mengangkut objek yang diduga sebagai bangkai KM Sinar Bangun yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 5 meter itu.
Pihaknya sudah menanyakan ke sejumlah negara mengenai alat yang dapat mengangkat objek pada kedalaman 490 meter. Namun alat yang ada, kata dia, sejauh ini hanya mencapai kedalaman maksimum 100 meter.
“Kita berusaha semaksimal mungkin. Paling tidak bagaimana ini untuk mengangkat atau menarik,” kata Syaugi, Senin (25/6).
Pada hari kedelapan ini, Tim SAR mencoba menurunkan jangkar di sekitar lokasi temuan objek. Mereka akan berusaha menariknya ke permukaan.
Selain berupaya mengangkat objek yang diduga sebagai bangkai KM Sinar Bangun, tim SAR juga terus melakukan pencarian terhadap korban. Tim darat, danau, udara, dan penyelam dikerahkan untuk mencari korban.
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal kayu itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang plus puluhan sepeda motor sebelum terbalik dan tenggelam. Sejauh ini baru 21 penumpang yang ditemukan, 3 di antaranya dalam keadaan meninggal dunia. (Gan)