JAKARTA (Suara Karya): Memasuki bulan Ramadhan, Badan Amal dan Zakat Nasional (Baznas) memperbanyak kanal pembayaran digital untuk zakat dan sedekah. Hal itu mengacu pada perilaku berzakat masyarakat Indonesia yang mulai menggunakan layanan digital.
“Tahun lalu, lebih dari 70 persen muzaki (orang yang berzakat) menggunakan kanal digital untuk pembayaran zakatnya,” kata Deputi Baznas, Arifin Purwakananta di Jakarta, Senin (14/5).
Ia menjelaskan sejumlah program yang akan digelar Baznas selama ramadhan baik bagi muzaki maupun mustahik (orang yang perlu dibantu). Untuk penyaluran, sejumlah program meliputi Paket Ramadhan Bahagia (PRB), Hidangan Berkah Ramadhan, Masjid Cemerlang dan buka puasa bersama anak yatim.
“Kami juga menyiapkan Program Pesantren yang dilakukan Rumah Sehat Baznas, aksi layanan aktif Baznas dan pameran produk pemberdayaan,” ujarnya
Arifin menyebutkan target penyaluran zakat pada ramadhan tahun ini di kantor Baznas Pusat mencapai Rp22 miliar bagi sekitar 57 ribu mustahik penerima manfaat. Baznas juga menyalurkan zakat melalui program pemberdayaan seperti Zakat Community Development (ZCD), program microfinance dan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (PEM).
Soal kanal pembayaran digital, Arifin menjelaskan, Baznas menyediakan layanan antara lain melalui transfer ATM, mobile banking, internet banking, sms banking. Selain bisa lewat e-commerce melalui lazada dan shoppee, juga bisa menggunakan fasilitas teknologi finansial lain seperti gopay, m-cash, t-cash, easypay dan uang elektronik.
“Masyarakat juga dapat memanfaatkan inovasi pembayaran zakat melalui QR code yang tersedia di ruang publik seperti stasiun kereta se-jabodetabek, gerai zakat di 36 lokasi, restoran, cafe dan masjid.
“Baznas ingin mendekatkan diri ke masyarakat untuk layanan terbaik. Kebiasaan masyarakat menggunakan teknologi digital membuat Baznas memilih layanan berbasis digital,” katanya.
Berdasarkan riset mesin pencari data Google, aktivitas masyarakat terhadap internet pada bulan Ramadhan meningkat hingga tiga kali lipat dibanding bulan lainnya. Karena penggunaan layanan berbasis digital menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar lagi.
Arifin menambahkan, pihaknya menargetkan penghimpunan zakat oleh Baznas untuk wilayah se-Indonesia sebesar Rp3 triliun atau hampir 30 persen dari target nasional selama 2018 sebesar Rp8 triliun.
“Untuk bulan ramadhan sendiri, Baznas menargetkan penghimpunan zakat sebesar Rp54 miliar dari target setahun yakni Rp200 miliar,” kata Arifin menandaskan. (Tri Wahyuni)