JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meluncurkan paket liburan Jakarta Ramadhan Hot Deals (JHRS) Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Hal ini sebagai upaya menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, terutama saat bulan Ramadhan.
Paket JHSR ini merupakan bagian dari JakDeals (Jakarta Weekend Hot Deals) ViWI 2018 yang telah diluncurkan pada dua pekan lalu.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata yang juga sebagai PIC ViWI 2018 Anang Sutono mengemukakan, paket JHSR merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman dengan menerapkan konsep sharing economy, yaitu menjual barang atau jasa yang tidak laku atau excess capacity.
“Pada dasarnya semua produk barang dan jasa akan ada masa low seasons sehingga perlu dilakukan bundling atau hot deal agar tetap ada penjualan. Dengan harga yang sangat murah akan menggugah wisatawan yang semula tidak ada rencana berwisata, dengan adanya Jakarta Ramadhan Hot Deals ini, akhirnya di bulan Ramadhan mereka mau datang ke Jakarta,” katanya saat acara buka puasa sekaligus peluncuran JHRS ViWI 2018 di Jakarta, Jumat (18/5).
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Pelaksana ViWI 2018 Hariyadi BS Sukamdani.
Paket JHSR 2018 ini berlangsung selama tiga minggu selama Ramadhan dimulai minggu pertama hingga berakhir seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Program ini terbagi dalam empat paket yang dapat dipilih wisatawan, yakni 3D/2N JHSR berupa Relax (hotel bintang 3, 4, dan 5) dengan harga Rp 1 juta-1,4 juta, dan 1,8 juta. Kemudian, paket 3D/2N JHSR yang meliputi History (hotel bintang 3, 4, dan 5) dengan Rp 1,6 juta-2 juta, dan 2,4 juta.
Ada pula paket 3D/2N JHSR berupa Culinery (hotel bintang 3, 4, dan 5) dengan harga Rp 1,6 juta-2 juta, dan 2,4 juta. Serta, paket 3D/2N JHSR berupa Religy (hotel bintang 3, 4, dan 5) dengan Rp 1,8 juta-2,3 juta dan 2,6 juta. Program JHRS ViWI 2018 diikuti 15 tour operator dan 16 hotel bintang tiga, empat, dan lima di Jakarta.
“Paket JHSR ini bagian dari program JakDeals yang khusus dijual dalam bulan Ramadhan 2018 karena di bulan ini pariwisata Jakarta sedang memasuki low seasons ditandai dengan turunnya kedatangan wisatawan mancanegara khususnya dari negara ASEAN, serta turunnya tingkat hunian kamar hotel berbintang,” kata Hariyadi.
Dia menjelaskan, tahun 2017 jumlah kedatangan wisman ke Jakarta (inbound) baik melalui Bandara Soekarno-Hatta dan pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 2,65 juta atau naik 5,81 persen dibandingkan tahun 2016 sebanyak 2,51 juta wisman. Sementara itu, tingkat hunian kamar (occupancy) hotel bintang di Jakarta tahun 2017 rata-rata sebesar 63,26 persen atau naik sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 58,29 persen.
“Trennya pada bulan Ramadhan inbound tourist terutama dari ASEAN menurun. Begitu pula dalam dua tahun tarakhir ini tren occupancy hotel berbintang di Jakarta pada Ramadhan di bawah rata-rata occupancy per tahun,” ujarnya.
Tahun 2017 tercatat tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jakarta rata-rata per tahun sebesar 63,26 persen, namun pada Ramadhan hanya 59,88 persen. Begitu pula pada tahun 2016 rata-rata per tahun 58,29 persen, namun pada Ramadhan hanya 52,79 persen.
Sementara itu, program Hot Deal ViWI 2018 diinisiasi oleh 18 stakeholder pariwisata, antara lain tour operator, travel agent, hotel, transportasi maupun taman hiburan melalui asosiasi-asosiasi yang langsung maupun tidak langsung terhubung dengan sektor pariwisata Indonesia dalam penguatan unsur 3A (Aksesibilitas, Aktraksi dan Amenitas) yang telah diluncurkan di Kepulauan Riau (Hot Deal Kepri), Jakarta (JakDeals), dan Bali (Hot Deal Bali) pada pekan depan.
Sementara itu untuk menyukseskan program Hot Deals ViWI 2018 juga telah disiapkan 250 paket hot deals oleh 18 stakeholder pariwisata termasuk di tiga klaster A (Jakarta, Bali, dan Kepri), klaster B (18 destinasi ViWI), klaster C (destinasi lainnya).
Anang Sutono menjelaskan, program Hot Deal ViWI 2018 merupakan satu di antara tiga program strategis yang dijalankan Kemenpar dalam mencapai target kunjungan 17 juta wisman tahun ini. Dari program Hot Deal ViWI 2018 diproyeksikan akan didapatkan sebanyak 2,5 juta wisman atau sekitar 15 persen dari target nasional.
Selain itu program pemberian insentif kepada maskapai penerbangan (airlines) untuk melakukan bundling ticket atau sebagai More for Less (you get more, you pay less) dan program ketiga digital marketing platform competing destination model (CDM) untuk mempengaruhi calon wisman agar memilih destinasi di Indonesia sebagai tempat liburan.
(Tri Handayani)