JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, kembali menyelenggarakan Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Acara yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 14 September ini bertujuan untuk mempromosikan sektor perkebunan nasional dan memberikan platform bagi para pelaku usaha industri kecil dan industri besar untuk memamerkan inovasi terbaru mereka.
Expo ini juga menampilkan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk pameran produk unggulan, FGD, dan talkshow yang menghadirkan para ahli serta pemangku kepentingan industri. Salah satu talkshow yang menarik perhatian adalah talkshow bertajuk Peluang Bisnis Kopi, Cokelat, dan Teh Artisan untuk Kaum Milenial Indonesia.
Direktur PT. Arafa Arinaya Asia, Information Technology Service, Ifah Syarifah, sebagai salah satu narasumber berbagi pengalaman dan wawasan tentang dunia bisnis teh yang dia geluti, yang dimulai dari kecintaannya terhadap teh dan keinginan untuk mengembangkan produktivitas hasil teh di Jawa Barat. Jawa Barat dikenal sebagai salah satu penghasil teh terbesar di Indonesia, dan Ifah melihat potensi besar untuk mengoptimalkan hasil teh melalui inovasi dan peningkatan kualitas.
“Berawal dari rasa cinta saya terhadap teh dan mengetahui potensi besar yang ada di Jawa Barat, saya merasa terdorong untuk mengembangkan produktivitas dan kualitas produk teh,” ujar Ifah (12/09/2024).
Ifah menekankan pentingnya mental yang kuat dalam membangun bisnis, serta dedikasi waktu yang signifikan untuk pengembangan dan pengolahan produk. Ifah menjelaskan bahwa dalam menghadapi dunia bisnis, terutama di sektor artisan seperti teh, cokelat, dan kopi, mental yang kokoh dan komitmen yang tinggi sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan.
Sejak tahun 2008, PT. Arafa Arinaya Asia telah meluncurkan educafe, sebuah inisiatif untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya ilmu dalam dunia bisnis. Ifah Syarifah juga menyarankan agar para pelaku bisnis baru, terutama di industri teh, memiliki dasar ilmu farmakologi yang solid. Pengetahuan ini penting untuk menghasilkan berbagai varian teh yang berkualitas.
“Dalam bisnis teh, pengetahuan tentang farmakologi menjadi dasar yang penting. Hal ini tidak hanya membantu dalam pengolahan tetapi juga dalam pengembangan produk yang dapat memenuhi selera pasar yang beragam,” tambah Ifah.
Acara talkshow ini bertujuan untuk menginspirasi kaum milenial Indonesia untuk mengeksplorasi peluang bisnis dalam sektor kopi, cokelat, dan teh artisan. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan dari narasumber diharapkan generasi muda dapat lebih siap dan percaya diri untuk memasuki dan berkembang di industri ini. (Boy)