Suara Karya

Delapan Negara Ikuti Test Event Kurash

JAKARTA (Suara Karya) : Persaingan atlet dari delapan negara mewarnai test event Asian Games 18 cabang kurash di kawasan  Hotel Hilton, Senayan, Jakarta 5-6 Mei 2018.

“Hal itu tidak lain untuk mengukur sejauh mana kesiapan kepanitiaan pertandingan Asian Games nantinya,” tegas Sekjen Pengurus Besar Kurash Indonesia (PB KI) Barnes Mahardika, Sabtu (5/5).

Negara yang menurunkan atletnya dalam test event Asian Games kali ini katanya, datang dari Korsel, Taiwan, India, Afganistan, Iran, Vietnam, Palestina dan Singapura serta tuan rumah Indonesia yang menurunkan kekuatan penuh.

Para atlet yang diturunkan ini sudah melakukan persiapan intensif di Ciloto, Jabar. Hal itu yang membuat Barnes optimis atlet nasional akan memetik medali dari kelas-kelas yang dipertandingkan, seperti di – 65 kg, -90 kg, + 90 kg putra. Sedang putri di kelas -52 kg, -63 kg dan -78 kg.

Barnes menegaskan, para atlet yang digodok di Pelatnas sudah mengikuti seleksi Asian Games 2018 26 Januari 2017 lalu. Seleksi nasional yang digelar di Padepokan Judo Ciloto, Jawa Barat ini akhirnya melahirkan 8 atlet yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang menjalani persiapan sebelum mengikuti pertandingan kurash dalam Asian Games 2018.

Test event yang berjalan dua hari itu dibuka langsung Ketua KOI Erick Thohir. “Kami bersyukur test event Asian Games cabang kurash diikuti delapan negara. Kami optimis di Asian Games nanti ada 16 negara yang sudah menyatakan siap menurunkan atletnya,” jelas Erick.

Erick mengatakan, gerakan dasar kurash mirip olahraga beladiri gulat dan olahraga beladiri judo. Namun dalam olahraga kurash kondisi bantingan berada dalam posisi berdiri pada kaitan atas dan tidak diperkenalkan menggunakan kaitan pada kaki.

Kurash merupakan salah satu jenis olahraga bela diri tertua di dunia yang berasal dari wilayah tatarstan Asian tengah yang saat ini di kenal sebagai negara Uzbekistan. Sedangkan dalam bahasa Uzbekistan kata Kurash artinya mencapai tujuan dengan hanya cara adil.

“Dengan begitu kami makin optimis kurash bisa berkembang pesat di Indonesia,” ujar Erick. (Warso)

Related posts