JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim melantik Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode 2021-2025, Sumaryanto dan Direktur Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Supadma secara virtual, Kamis (28/1/2021).
Para pejabat yang dilantik hadir di Kantor Kemdikbud Senayan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mereka juga menjalani test swab antigen dengan hasil dinyatakan negatif dari covid-19. Hadir di lokasi acara Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Nizam.
Mendikbud dalam sambutannya meminta Sumaryanto untuk mencetak tenaga pendidik dan tenaga profesional yang tak hanya mumpuni di bidang keilmuannya, tapi juga mampu berperan sebagai suri tauladan dan fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai moral dan budaya bangsa.
“Untuk para lulusan UNY yang nantinya berprofesi sebagai pendidik atau menjalankan tugas profesional, saya berharap kalian mampu menanamkan pendidikan karakter kepada siswa,” ujarnya.
Upaya itu, menurut Nadiem, akan terwujud jika lingkungan perguruan tinggi tempat para mahasiswa menimba ilmu memperkenalkan nilai-nilai pendidikan karakter, baik dalam ruang pembelajaran maupun di ruang pergaulan.
“Hal itu tentu saja menjadi salah satu tugas pimpinan perguruan tinggi untuk menjamin terwujudnya penghargaan dan pelaksanaan nilai-nilai positif,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Nadiem tantangan pendidikan di era teknologi juga semakin sulit. Namun, sebagai pendidik harus tetap mampu mencetak generasi unggul, kompeten, dan dapat merespons keadaan sosial masyarakat, ekonomi dan budaya.
“Perguruan tinggi diharapkan bisa mempersiapkan generasi yang mampu mandiri, salah satunya lewat kemampuan untuk berwirausaha dan memiliki kreativitas tinggi dalam menghadapi tantangan globalisasi,” ucapnya menegaskan.
Sumaryanto terpilih sebagai Rektor UNY setelah pemilihan ulang akibat sistem Senat UNY yang bermasalah. Sumaryanto menggantikan Pelaksana Tugas (Plt) Rektor UNY, Prof Margana yang mengisi kursi kosong setelah Prof Sutrisna Wibawa.
Guru Besar Bidang Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga UNY itu, sebelum menjabat rektor, pernah menempati kursi Dekan Fakultas Ilmu Kependidikan (FIK) UNY dan Penanggungjawab Umum C3 UNY yang masih dijabatnya hingga hari ini.
Terhadap Supadma, Mendikbud meminta jamimam kebutuhan lokal masyarakat terpenuhi dalam konteks kemajemukan bangsa. Hal itu sesuai dengan tujuan pendirian akademi komunitas supaya masyarakat dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan teknologi tertentu berbasis keunggulan lokal.
“Akademi Komunitas adalah salah satu contoh kalau pendidikan itu mengakui keberagaman termasuk dalam kebutuhan mengakses pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan lokal,” kata Nadiem.
Mendikbud mengingatkan betapa banyaknya pekerjaan rumah di perguruan tinggi yang harus segera diselesaikan guna melaksanakan transformasi pembelajaran. “Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dirancang untuk memenuhi tantangan tersebut. Karena pembelajaran berpusat pada mahasiswa sehingga mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk mengembangkan diri,” katanya.
Selain mengangkat pimpinan perguruan tinggi, Mendikbud Nadiem Makarim juga melantik 9 pejabat struktural di lingkungan Kemdikbud. Ia meminta para aparatur sipil negara (ASN) untuk bersikap sebagai perekat bangsa, menjaga integritas dan menjaga amanah masyarakat. (Tri Wahyuni)