JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) kali ke tiga di Hall 5-6 ICE BSD Tangerang. Salah satu kegiatan yang menarik adalah talkshow dengan topik beasiswa kelapa sawit yang dihadiri mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan, Kamis (12/9/2024).
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengungkapkan pihaknya telah memberikan rekomendasi teknis untuk beasiswa pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kelapa sawit. “Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengembangkan SDM berkualitas di sektor kelapa sawit Indonesia. Beasiswa ini dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja unggul yang siap berkontribusi dalam industri kelapa sawit,” ungkap Heru.
Sementara itu, membuka acara talkshow, Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro menyatakan pemerintah saat ini fokus terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya sawit. “Pemerintah sangat concern dalam meningkatkan kualitas pendidikan terkhusus sumber daya manusia (SDM) kelapa sawit, sebelumnya hanya ada 6 lembaga pendidikan yg bekerja sama dengan kita namun saat ini kita sudah bekerjasama dengan 23 lembaga pendidikan,” kata Bagus.
Menurut Bagus, beasiswa SDM kelapa sawit merupakan program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan dan BPDPKS yang berfokus pada peningkatan SDM kelapa sawit yang lulusannya dipersiapkan untuk bekerja pada industri perkebunan kelapa sawit Indonesia.
“SDM memegang peran penting dalam sawit berkelanjutan, untuk itu pemerintah mengambil peran dalam meningkatkan SDM sawit, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Adapun upaya-upaya yang telah kita lakukan seperti peningkatan SDM melalui beasiswa dan bimbingan teknis sesuai kebutuhan petani,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Mohammad Alfansyah juga memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk berkomitmen menjadi mahasiswa yang berprestasi dan memajukan industri sawit Indonesia. “Kedepan, kelapa sawit akan banyak hilirisasi, produk turunan akan banyak, dan tenaga kerja meningkat, karena itu manfaatkan kesempatan ini untuk mengejar peluang tersebut. Jarang sekali ada beasiswa yang memberi sejak entry level, untuk itu kami minta mahasiswa belajar maksimal dan komitmen menyelesaikan dengan nilai yg baik,” jelas Alfansyah.
Hadir juga Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit, Sri Gunawan; Perwakilan PT. SMART, Tbk, Wahyu Widiya Suryani; dan Alumni Beasiswa Sawit, Yudha Oktia Putra menyampaikan informasi terkait beasiswa dan memberi semangat kepada mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa ini sebaik mungkin bagi kemajuan kelapa sawit Indonesia.
“Teman-teman terus semangat dan mari manfaatkan dengan baik beasiswa yang diberikan secara maksimal. Saya juga berterimakasih kepada BPDPKS dan Ditjenbun telah menghadirkan program ini sehingga saya bisa bersekolah, bekerja, dan berada pada titik ini,” ujar Yudha.
Secara terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi atas program beasiswa bidang kelapa sawit yang diselenggarakan bersama BPDPKS. Ia menilai bahwa program ini sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor perkelapasawitan Indonesia.
“Program ini sangat penting dalam menciptakan generasi muda yang mampu memperkuat industri kelapa sawit, baik di tingkat nasional maupun internasional, beasiswa ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keberlanjutan industri sawit Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” imbuh Mentan. (Boy)