JAKARTA (Suara Karya) : Ribuan pemuda dan pemudi sangat antusias “nonton bareng” (Nobar) memberikan dukungan pada Timnas Indonesia lawan Australia di babak 16 besar Piala Asia 2024 yang disiarkan RCTI dari Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar di halaman kantor Menpora, meski tim Garuda sempat ketinggalan 0 – 4.
“Kami memberikan apresiasi pada kawula muda yang peduli menyaksikan dan mendukung Timnas Indonesia melawan Australia. Meski sempat hujan gerimis, mereka tetap Nobar di Halaman Wisma Pemuda, ” jelas Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Gedung Menpora, Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Menpora memberikan acungan jempol pada para pemuda yang sangat antuias menyaksikan pertandingan sepakbola. Mulai tayangan wasit membunyikan pluit pertama, mereka konsentrasi menyaksikan pertandingan disiarkan layar lebar RCTI.
“Saya memberikan semangat para pemain Indonesia sudah berjuang seoptimal mungkin menghadapi Australia, kendati masih kalah 0 – 4. Semoga kedepannya mendapat pengalaman berharga dan mencapai kemajuan di tingkat internasional, ” tegas Menpora.
Menurutnya, untuk memajukan prestasi sepakbola di Tanah Air, Menpora terus memberikan dukungan mulai pemain U-17 dan U – 20 hingga senior. Dengan harapan, bisa mencapai prestasi dunia nantinya.
Sedang jalannya pertandingan Indonesia lawan Australia di partai
16 besar Piala Asia 2023 ditutup dengan skor akhir 0-4. Pertama gol bunuh diri Elkan Baggott (12′), gol Martin Boyle (45′), ditambah dengan aksi Craig Goodwin (89′) dan Harry Souttar (90+2′). Atas Kondisi itu menutup peluang Garuda untuk lolos ke 8 besar AFC Asian Cup.
Sebaliknya, Australia melanjutkan tradisi mereka untuk selalu lolos perempat final Piala Asia 2024 dalam 5 edisi. Kini, Socceroos akan menunggu pemenang Arab Saudi vs Korsel yang bertanding pada Selasa (30/1/2024). Bagi Timnas Indonesia kegagalan di babak 16 besar Piala Asia 2024 ini tetap bernilai. Pasalnya, ini untuk pertama kalinya Garuda bisa lolos ke fase knockout AFC Asian Cup sepanjang sejarah. Dalam 4 edisi terdahulu pada 1996, 2000, 2004, dan 2007, Timnas Indonesia selalu gugur di penyisihan grup. (Warso)