Suara Karya

Kuasa Hukum Arinal – Nunik: Saksi Meninggal Dipanggil, Fitnah Makin Terkuak!

BANDARLAMPUNG (Suara Karya): Kuasa hukum calon gubernur Lampung dan calon wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia mengungkapkan semakin terkuaknya fitnah yang terstruktur, sistematis dan massif (TSM) kepada kliennya; Arinal dan Chusnunia.

Mellisa Anggraini, S.H., M.H. mengungkapkan kini semakin banyak intimidasi yang terungkap di berbagai kabupaten agar warga mengakui menerima uang dari pasangan calon nomor tiga.

“Aparat penegak hukum harus jeli dan awas terhadap perilaku yang melawan hukum. Hal ini akan menimbulkan ekses buruk pilgub Lampung yang saat ini telah berjalan aman, lancar dan kondusif,” ujar Mellisa di Bandalampung, Senin (2/7).

Mellisa menegaskan tidak segan-segan untuk melaporkan warga ataupun pihak yang sedang memainkan hukum. “Kami akan laporkan bila warga memberikan keterangan palsu dalam proses laporan ke Bawaslu Lampung,” tuturnya.

Menurutnya, pelapor yang dengan sengaja untuk memberikan keterangan palsu dan dimanfaatkan pihak tertentu agar sadar bahwa perilakunya membahayakan diri mereka sendiri

.”Janganlah pelapor atau saksi menjadi korban akibat memberikan keterangan palsu. Jangan sampai Gakkumdu membenarkan bila warga ataupun pihak memberikan keterangan palsu,” ujarnya.

Mellisa juga mengungkapkan fakta di lapangan yang menunjukkan  keanehan seperti saksi yang telah meninggal malah dipanggil. “Jadi jangan berbuat di luar aturan hukum. Orang meninggal sampai dipolitisir menjadi saksi kan kasihan,” tegasnya.

Ia menambahkan fitnah yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) semakin terkuak. “Inikan semakin terkuak fitnah TSM-nya. Jangan sampai kegaduhan ini menimbulkan korban masyarakat yang tidak tahu apa-apa,” bebernya.

Mellisa menambahkan bahwa tim hukum Arinal – Nunik tidak akan tinggal diam dan siap balik melaporkan. “Kita tidak akan tidak tinggal diam dengan upaya-upaya yang menjatuhkan klien kami dengan laporan dan pemberian keterangan palsu dari mereka hingga adanya pemaksaan dan intimidasi,” katanya. (Victor AS)

Related posts