JAKARTA (Suara Karya): Memasuki usia ke-40, Universitas Terbuka (UT) mengukuhkan eksistensinya sebagai pionir dalam pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ). Hal itu terlihat dari jumlah mahasiswa yang terus bertumbuh hingga mencapai lebih dari 500 ribu orang setiap tahunnya.
“Hampir 70 persen dari mereka adalah anak muda yang memilih kuliah di UT karena tertarik dengan model pembelajarannya,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat dalam peringatan HUT ke-40 UT di kampus Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/9/24).
Karena itu, Prof Ojat menegaskan komitmen UT untuk menghadirkan pendidikan berkualitas tanpa batas, dengan biaya terjangkau dan masa perkuliahan yang fleksibel.
“Kualitas pendidikan di UT tak perlu diragukan lagi. Apalagi tahun ini, UT meraih akreditasi perguruan tinggi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan beberapa akreditasi internasional lainnya untuk program studi unggulan,” tuturnya.
Guna memeriahkan semarak 4 dasawarsa UT digelar sejumlah kegiatan, antara lain, Disporseni Nasional UT, Peningkatan Kewibawaan Akademik, Peningkatan Daya Jangkau dan Layanan Mahasiswa, serta Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Tata Kelola lewat Penghargaan ‘UT Award’.
Hal yang terkait teknologi, UT tahun ini menerapkan inovasi baru kebijakan ijazah digital. Selain meluncurkan aplikasi MyUT Manajemen dan New Panutan 2.0.
Tidak hanya inovasi, UT juga memberi penghargaan UT Awards kepada sejumlah mitra terbaiknya. UT Awards Citra Paramesti diberikan kepada Bupati Jember, Hendy Siswanto.
“Penghargaan itu diberikan kepada individu di luar lingkungan UT tetapi berdiri paling depan dalam mempromosikan UT,” kata Prof Ojat.
Penghargaan UT Awards Citra Saghatana diberikan kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai mitra
Lembaga/institusi terbaik dari Direktorat Administrasi Akademik dan Kelulusan (DAAK).
Penghargaan itu diberikan kepada organisasi, lembaga, instansi pemerintah, dan swasta yang memberi dukungan luar biasa
kepada UT
Sedangkan UT Awards Citra Pararta diberikan kepada Media Indonesia sebagai mitra media massa terbaik. Penghargaan itu diberikan kepada media massa yang mewartakan citra positif UT.
Penghargaan untuk civitas akademika UT diberikan dengan beragam kategori, yaitu Ketua Program Studi Berprestasi; Dosen Berprestasi; Tutor Berkinerja Terbaik; Inovasi Produk Akademik; Penghargaan: Scopus; Jumlah Publikasi Ilmiah; HKI Terbanyak; dan Penghargaan Artikel Abdimas Terbaik.
Kategori lainnya adalah UT Daerah Terbaik; Tenaga Kependidikan Teladan; Tenaga Keamanan Terbaik; Tenaga Kebersihan Terbaik; Tenaga Arsiparis Berprestasi; Tenaga TIK Berprestasi; Pengelola Keuangan Beprestasi; Pelaku Pengadaan Barjas Berprestasi; IKA Terbaik; SALUT Terbaik; dan Juara Lomba Esai Tingkat SMA Se-Indonesia.
Puncak Dies ke-40 UT semakin istimewa melalui penyerahan tiga piagam MURI kepada Wakil Rektor UT Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis Rahmat Budiman.
Rekor Muri yang akan diterima UT, pertama, sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Turnamen Nasional e-Sport Mobile Legends Bang Bang Youth Universitas Terbuka (MY-UT). Tournament Tim SMA/sederajat dengan lokasi kota/kabupaten pertandingan terbanyak, yaitu 37 kabupaten/kota se-Indonesia.
Kedua, rekor sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Turnamen Tenis Meja atingkat Pelajar dan Mahasiswa dengan Peserta Terbanyak yaitu 631 peserta. Rektor ketiga sebagai Perguruan
Tinggi Pengelola Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester Terbanyak, yaitu 2.978.990 Eksemplar.
Kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran buku berjudul 4 Dasawarsa Universitas Terbuka: Melayani Bangsa Melalui Layanan Pendidikan Tinggi
Terbuka dan Jarak Jauh Berkualitas, yang ditulis Rektor UT Prof Ojat Darojat dan kawan-kawan.
Buku kedua berjudul Demokratisasi Pendidikan Melalui Keterbukaan Pendidikan yang ditulis mantan Rektor UT, Prof Tian Belawati. Ketiga buku berjudul Literasi Sumber Pembelajaran Digital untuk Guru Pendidikan Dasar yang ditulis Prof Suciati.
Buku keempat berjudul Permainan Media Tiga Dimensi untuk Pendidikan Karakter Anak yang ditulis Dr Maria Ulfah; dan buku berjudul Inovasi dalam Tata Kelola Sektor Publik: Menjembatani Kesenjangan antara Harapan dan Realitas yang ditulis Pesi Suryani dan kawan-kawan.
Buku lainnya berjudul Integrasi Audit dan Manajemen SDM: Meningkatkan Kinerja dan Keberhasilan Organisasi yang ditulis Dr Hendrian; buku berjudul Jendela Literasi Generasi Bangsa oleh Dr Sri Sediyaningsih; dan buku Belajar Dalam Jarak: Cerita Berbahasa Daerah pada Pembelajaran Jarak Jauh oleh Sandya Widiasari. (Tri Wahyuni)