JAKARTA (Suara Karya): Mulai Juni 2025, Universitas Terbuka (UT) akan menggunakan kurikulum baru, yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Penggunaan kurikulum baru tersebut berlaku untuk program studi (prodi) S1.
“Untuk Prodi S2 dan S3, kurikulum baru akan diterapkan mulai 2026,” kata Rektor UT, Dr Mohamad Yunus disela kegiatan Dies Natalis ke-41 dan Disporseni Nasional 2025, di kampus UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (2/5/25).
Mohamad Yunus menjelaskan, perubahan kurikulum dilakukan karena dunia pendidikan global berubah. Banyak lahir jenis pekerjaan baru yang berbeda dari sebelumnya.
“Era digital memungkinkan orang untuk bekerja dari mana saja. Sehingga mahasiswa akan dibekali ilmu dan keterampilan yang bisa memenuhi kebutuhan itu,” ujarnya.
Perubahan kurikulum ini, lanjut Mohammad Yunus, diharapkan lulusan UT menjadi pribadi-pribadi yang membanggakan. Apalagi dapat bekerja secara global. “Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, lulusan UT juga diperhitungkan perusahaan,” katanya.
Ia mencontohkan salah satu alumni UT, lulusan S1 Prodi Administrasi, Nyimas Dewi Ratih Kamil yang kini menjadi Komisaris PT Bank Raya Indonesia. “Lulusan UT juga bisa pegang posisi tinggi. Karena itu jangan ragu untuk kuliah di UT. Selain biayanya murah, kuliahnya juga fleksibel,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Rahmat Budiman. Peningkatan kualitas lulusan dilakukan, salah satunya lewat kewajiban mengambil 1-3 mata kuliah di kampus luar UT.
“Untuk kampus luar, UT memiliki
Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) yang didirikan untuk menjadi lokapasar digital mata kuliah daring berkualitas. Nanti, kita memanfaatkan jaringan kampus dari ICE Institut,” katanya.
Ditambahkan, mahasiswa dapat memilih kuliah online dengan mudah melalui ICE Institute, yang sesuai dengan pengembangan karirnya di era Industri 4.0.
“Kampus asing yang bergabung dalam jejaring ICE Institute tidak main-main. Antara lain, Harvard University, Stanford University, kampus ternama lainnya dari China, Korea dan negara lainnya,” ucapnya.
Selain itu, setiap mahasiswa juga wajib memilih satu dari 5 bahasa asing yang disiapkan UT. Lima bahasa asing itu adalah bahasa Inggris, Jepang, Korea, Arab dan China.
Kemampuan bahasa asing ini diharapkan dapat membantu mahasiswa UT agar mampu berinteraksi maupun bekerja secara global.
Kewajiban mengambil mata kuliah di kampus luar UT, termasuk bahasa asing baru diterapkan setelah mahasiswa masuk semester tiga. “Untuk perubahan lainnya dalam kurikulum baru, masih terus kita persiapkan,” katanya. (Tri Wahyuni)