JAKARTA (Suara Karya): Menjelang pagelaran olahraga akbar PON XXI di Aceh 8 – 20 September 2024, Ketua Umum Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) Zulfydar Zaidar Mochtar SE MM optimis, pertandingan bola tangan yang akan diselenggarakan di GOS Meulaboh, Aceh Barat berjalan lancar.
“Semua fasilitas, perlengkapan pertandingan dan Gedung Olahraga Seni (GOS) di Meulaboh, Aceh Barat sudah mencapai 80 persen. Akhir Agustus 2024 diharapkan selesai 100 persen, ” tegas Zulfydar Zaidar di Studio 6 TVRI Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, dalam PON XXI tahun 2024 PB ABTI mengusulkan dua kategori yaitu nomor bola tangan indoor dan beach. Namun baru indoor yang dipertandingkan resmi, sedang nomor bola tangan pantai dipertandingkan eksibisi.
Namun Zulfydar optimis, kedua nomor tersebut saat PON XXII dipertandingkan di NTT dan NTB tahun 2028 bisa dipertandingkan resmi. Apalagi pemerintah melalui KONI Pusat merencanakan akan mempertandingkan khusus PON pantai.
Dengan adanya PON pantai sudah selayaknya, fasilitasnya untuk olahraga pantai atau pasir dibangun di kawasan Senayan, Jakarta. Dengan begitu, para atlet bola tangan pantai atau cabang olahraga lainnya yang juga punya nomor pantai bisa latihan serius di kawasan Senayan.
“Cabang olahraga pantai selain prestasinya bisa diharapkan, juga dapat dijadikan olahraga wisata. Karena kawasan Indonesia yang sebagian besar areal pantai bisa melahirkan atlet berkaliber internasional, ” tegasnya.
Semua itu terpantau tim bola tangan nasional. yang baru melakukan latihan serius dan persiapan mulai tahun 2022. Dengan waktu 1 tahun bisa meraih prestasi Asia di Bali 2023. Untuk tim putri masuk peringkat tiga. Sedang tim putra yang berada di peringkat enam bisa mengalahkan tim China, Hongkong dan Kuwait.
Ketika disinggung pembinaan atlet usia muda atau junior, Zulfydar mengatakan, harus dimulai tingkat dasar seperti jenjang SD, SLTP, SLTA hingga mahasiswa. Namun pembinaan semacam itu harus mendapat dukungan pemerintah yang berkolaborasi dengan. swasta dan PB ABTI.
Dukungan pemerintah Daerah dan pusat seperti adanya penempaan atlet bola tangan diberbagai Provinsi yang ditempat lewat PPLP,
PPLPD dan PPLM dan muaranya di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) merupakan jenjang cukup bagus dalam proses pembinaan atlet nasional. Apalagi atlet dari cabang yang dipertandingkan di Olimpiade.
Zulfydar berharap, kedepannya pemerintah memberikan kesempatan pada cabang Olimpiade masuk program DBON dan bukan lagi hanya 14 cabang seperti sekarang ini. Karena peluang meraih prestasi puncak disetiap cabang cukup besar sekali, bila diberikan kesempatan yang sama seperti panjat tebing mampu menyumbang medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Jenjang prestasi menuju tingkat internasional sudah mulai terlihat kedepan, apalagi cabang bola tangan tahun 2025 dipertandingkan di SEA Games Thailand. Dengan waktu sekitar 1 tahun setelah tampil di PON XXI Aceh 2024, cukup ideal bagi penempaan atlet untuk meraih prestasi puncak di multi event dua tahunan ASEAN itu.
Siap Tampil di Thailand
Sedang atlet nasional bola tangan yang baru tampil di di ASEAN University Games (AUG) di Surabaya, Satria Jaya Faturahman mengatakan, PON merupakan jenjang peningkatan prestasi yang cukup bagus. Semua itu dia rasakan setelah tampil di PON XX tahun 2023 di Papua.
Melalui prestasi yang dimiliki, Satria terpilih memperkuat tim mahasiswa Nasional yang tampil di ASEAN University Games (AUG) di Surabaya. Bahkan penampilan di PON XXI di Aceh akan dijadikan batu loncatan menuju SEA Games di Thailand tahun 2025.
“Keinginan saya menekuni bola tangan untuk menghantarkan tim Indonesia meraih prestasi puncak di SEA Games. Dengan begitu, kami bisa mengibarkan bendera Merah – Putih ditengah peserta yang datang dari negara – negara kawasan ASEAN, ” tegas Satria.
Kebanggaan menjadi seorang atlet selain tampil membela daerah di PON juga turun di SEA Games. Begitu juga event internasional lainnya. Dengan begitu, sangat terasa membela bangsa dan negara tampil dipercaturan olahraga internasional.
Upaya memenuhi semua itu, Satria tidak pernah melupakan latihan untuk menjaga fisik dan staminanya agar tetap eksis. Dengan harapan, ketika turun dalam pertandingan bisa tampil optimal untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan yang dilakukan.
“Sejak saya memilih menekuni olahraga bola tangan tahun 2016, terus melakukan latihan optimal dan akhirnya terpilih masuk tim PON di Papua 2021 dan kini dalam persiapan menuju PON di Aceh 2024,” tegas Mahasiswa FIK UNJ itu. (Warso)