Suara Karya

Di Pemilu 2019, Golkar Siapkan Dua Saksi di Setiap TPS

JAKARTA (Suara Karya): DPP Partai Golkar, saat ini tengah menggelar pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) gelombang II terhadap para calon caksi yang bakal ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia pada Pemilu 2019.

Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, saat ditemui wartawan, di kantor DPP Partai Golkar, Kamis (31/1/2019) mengatakan, partainya saat ini tengan mempersiapkan dua kali lipat dari jumlah TPS yang ada di seluruh Indonesia.

“Saat ini kita sedang melakukan pelatihan gelombang II tentang bimtek saksi, karena posisi saksi ini sangat strategis dalam pemilu nanti. Kenapa yang dilakukan oleh para caleg, termasuk calon presiden/wakil presiden apabila saksi ini tidak berjalan dengan baik, maka upaya keras yang dilakukan para caleg maupun capres/cawapres akan sia-sia,” ujar Lodewijk.

Arinya, kata dia, bisa saja para caleg dicurangi, termasuk kemungkinan data mereka yang masuk tidak valid, atau orang yang tidak punya hak memilih tapi ternyata bisa memilih. “Di sinilah peran dari seorang saksi untuk berada di TPS, termasuk di desa maupun di tingkat kecamatan,” katanya menambahkan.

Menurut dia, pelatihan terhadap para saksi ini, dinilai menjadi penting, sehingga pihaknya memberikan pembekalan. “Pembekalan ini kita menggunakan ‘train of the trainer’. Jadi kita melatih para pelatih yang pada gilirannya mereka akan melatih para saksi nanti di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota,” katanya lebih lanjut.

Karena itu, Lodewijk berharap, para calon saksi paham betul tentang aplikasi yang dibangun oleh Bapilu Partai Golkar. Hal ini penting dilakukan, sehingga betul-betul sistem informasi cepat ini juga bisa diaplikasikan di lapangan.

“Jadi tidak saja melihat kecurangan-kecurangan atau sah tidaknya suara itu, tapi diharapkan kita juga dengan sistem monitoring yang kita miliki, bisa cepat mengetahui secara pasti suara untuk partai golkar maupun caleg itu seperti apa. Artinya, sistem ini harus terbangun di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun di tingkat pusat. Sisten tersebut, nantinya terhubung dengan sistem di kita nanti,” ujarnya.

Saat ditanya berapa saksi yang disiapkan Partai Golkar nantinya? Dengan tegas dia mengatakan, dengan melihat jumlah TPS yang ada, yakni sekitar 800 ribu lebih, maka Partai Golkar tidak hanya menyiapkan satu saksi.

“Karena sehebat dan semilitan apapun, seorang saksi kalau sudah capek, maka militansi itu akan luntur. makanya kita mungkin akan menyiapkan 2 saksi untuk satu TPS, sehingga mereka bisa bergantian. Karena aturan di KPU hanya satu saksi untuk satu TPS. Kita menyiapkan 2 saksi yang akan mengawasi secara bergantian,” kata Lodewijk lagi.

Hal ini dilakukan, kata dia, agar mereka tetap fokus. “Prinsip kita agar di TPS ada saksi dari kita satu orang,” katanya singkat.

Selain itu, Lodewijk mengatakan, ada dua aspek yang disiapkan Partai Golkar, yakni menyangkut aspek teknis yang dilakukan saat ini, dan aspek non teknis. “Bagaimana dia (saksi) itu memiliki kepedulian kepada partai, mereka juga harus memiliki militansi, dan semangat untuk memenangkan partai golkar juga mereka harus punya,” katanya.

Karenanya, ujar Lodewijk, militansi mereka harus dibangun dengan waktu yang singkat ini. Namun dia meyakini bahwa potensi itu sudah ada pada kader-kader Partai Golkar. “Itu yang sedang kita sinergikan dengan faktor-faktor teknis, sehingga sinergitas ini bisa lebih bagus dan akan betul-betul bermanfaat saat pileg nanti,” ujarnya. (Gan)

Related posts