JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Kebudayaan (Kembud) menggelar pentas drama musikal bertajuk ‘Harmoni Sahabat KILA, Melangkah Bersama Meraih Cita-cita’ di Teater Besar, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (19/8/25).
Digelarnya drama musikal itu merupakan puncak dari rangkaian program KILA, sekaligus mengumumkan pemenang KILA (Kita Cinta Lagu Anak) 2025, baik untuk kategori Lomba Cipta Lagu Anak dan Lomba Menyanyi Lagu Anak.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam sambutannya mengatakan, KILA merupakan gerakan nasional yang bertujuan menghidupkan kembali semangat penciptaan dan penampilan lagu anak Indonesia yang berkualitas.
“Melalui program KILA, Kementerian Kebudayaan berkomitmen menghidupkan lagu-lagu anak yang bermakna, mendidik, sekaligus membentuk karakter bangsa,” kata Fadli Zon menegaskan.
Drama musikal ‘Harmoni Sahabat KILA’ menghadirkan kisah yang terinspirasi dari program KILA itu sendiri. Berkisah tentang persahabatan, keberanian, dan semangat gotong royong generasi muda Indonesia yang ditampilkan melalui musik, tari, serta seni peran oleh anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Pentas ini menjadi ruang ekspresi talenta anak-anak Indonesia yang dipilih dari pemenang lomba menyanyi KILA pada tahun-tahun sebelumnya. Selain membawakan karya-karya lagu anak ciptaan para pemenang lomba cipta lagu KILA.
Menbud Fadli Zon berharap drama musikal dapat berkembang menjadi tren penting di Indonesia. “Drama musikal bukan hanya menghibur, tetapi juga menuntut kemampuan lengkap, mulai dari bernyanyi, menari, berakting, serta kerja sama tim yang solid,” ujarnya.
Ke depan, Fadli Zon optimistis akan lahir lebih banyak drama musikal yang mengangkat cerita-cerita Indonesia, termasuk dongeng dan cerita rakyat.
Pada 2025, KILA telah menjaring 1.023 peserta, terdiri dari peserta Lomba Cipta Lagu Anak berjumlah 253 peserta dan Lomba Menyanyi Lagu Anak berjumlah 770 peserta.
Setelah melalui tahap seleksi dan audisi oleh dewan juri, diputuskan 15 nominasi untuk kategori Cipta Lagu Anak dan 50 nominasi untuk kategori Menyanyi Lagu Anak.
Perhelatan pentas drama musikal ‘Harmoni Sahabat KILA’ menjadi momen penting diumumkannya para pemenang dari kedua kategori tersebut, yaitu Kategori Lomba Cipta Lagu Anak dengan menetapkan 3 lagu anak terbaik.
Disebutkan, lagu Tidurlah Cukup karya Andre Natalis Putranto; Tujuh Kebiasaan Hebatku karya Damianus Arie Senjayanto; dan Bangun Pagi karya Rhindra Suspa.
Untuk Kategori Lomba Menyanyi Lagu Anak menetapkan Nyoman Bratasena Danapati dari Provinsi Bali sebagai Juara I; Kadek Divya Ishana Dwija Putri dari Provinsi Bali sebagai Juara II; dan Lissie Wilhelmina Kambu Sumule dari Papua sebagai Juara III.
Untuk juara harapan, ditetapkan Daffa Pradika Bimantara dari Provinsi Jawa Timur sebagai Juara Harapan; Annisa Faiha Adriana dari Provinsi Sumatera Selatan sebagai Juara Harapan, dan Beatricia Ashera dari Provinsi Sumatera Selatan sebagai Juara Harapan.
Menteri Kebudayaan memberi apresiasi kepada seluruh peserta, baik pemenang dan seluruh peserta. Ia menyampaikan pesan, selalu ada pemenang pada setiap kompetisi.
“Jangan pernah putus asa. Kompetisi pasti melahirkan pemenang, namun yang terpenting adalah mempersiapkan diri lebih baik di masa depan,” katanya berpesan.
Program KILA dilaksanakan sejak 2020 dan telah memperluas jaringan dan database pencipta dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dari jumlah pencipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, program ini juga menambah jumlah koleksi lagu anak yang dihasilkan dari setiap kegiatan lomba KILA.
Pementasan drama musikal ‘Harmoni Sahabat Kila’ disaksikan secara langsung oleh pengunjung yang terdiri dari siswa sekolah menengah di Jakarta, Bekasi, Depok, Bandung, Pati, Yogyakarta, hingga Surabaya. Total siswa berjumlah 1.250 orang.
Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo; Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; serta Staf Ahli Menteri Kebudayaan Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkatiri.
Selain itu ada Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Widyaprada Ahli Utama Ditjen Paud, Dikdas, Dikmen Kemdikdasmen, Khamim, dan Dewan Juri KILA 2025.
Di akhir sambutan, Menteri Kebudayaan menegaskan, KILA adalah wadah penting untuk menemukan sekaligus menumbuhkan talenta-talenta baru Indonesia.
“Melalui KILA, kita akan terus menemukan anak-anak Indonesia yang kelak menjadi bintang-bintang budaya bangsa,” pungkas Fadli Zon. (Tri Wahyuni)

