IKPI, Jakarta: Menyambut HUT ke-498 Jakarta, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta resmi membuka gelaran Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025 di Gandaria City, Jakarta Selatan. Dengan mengusung tema “Memperkuat Daya Saing Jakarta Sebagai Kota Global” dan tagline “Inxpire (Innovate, Explore, Empower)”, festival ini menjadi panggung kolaboratif untuk mendorong Jakarta melangkah mantap sebagai kota kelas dunia.
Digelar pada 4–8 Juni 2025, JKF hadir sebagai wujud sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Festival ini menjadi ruang strategis untuk menampilkan potensi sektor ekonomi kreatif, UMKM, sistem pembayaran digital, hingga pengendalian inflasi melalui penguatan sektor pangan.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Ricky Perdana Gozali, memaparkan tiga pilar utama JKF 2025:
1. Penguatan UMKM dan Ekonomi Syariah
Menampilkan produk unggulan UMKM dari sektor fesyen, kriya, hingga kuliner, serta menggelar festival kopi, teh, dan cokelat. Kegiatan business matching dan talkshow bertema ekspor UMKM, halal lifestyle, dan wakaf digital juga turut digelar.
2. Digitalisasi Sistem Pembayaran
Melalui edukasi QRIS, perlindungan konsumen, serta konsultasi digitalisasi pajak dan layanan transportasi, BI mendorong ekosistem pembayaran yang aman dan efisien.
3. Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan
Melalui showcase produk pangan olahan, demo memasak, dan lomba masak, BI mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya kestabilan harga.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang turut membuka acara, menegaskan peran vital Jakarta sebagai tulang punggung ekonomi nasional. “Dengan kontribusi 16,85% terhadap PDB nasional dan pertumbuhan ekonomi 4,95% di triwulan I 2025, Jakarta memegang posisi strategis dalam mendorong kemajuan ekonomi Indonesia,” ujar Rano.
Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan UMKM yang kini telah melibatkan lebih dari 403.550 peserta dalam program Jakarta Entrepreneur. Pemerintah Provinsi, lanjutnya, berkomitmen memperkuat UMKM melalui pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyoroti peran krusial digitalisasi dan pembiayaan inklusif. Ia menyebut bahwa volume transaksi QRIS di Jakarta melonjak hingga 907 juta transaksi pada kuartal I 2025—naik 166% dibanding tahun sebelumnya. “Inovasi QRIS Tap hingga ekspor UMKM binaan adalah bukti nyata bahwa kita berada di jalur yang benar menuju ekonomi digital yang inklusif dan kompetitif,” tegasnya.
Acara juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti KH. Mohamad Hidayat dari Dewan Syariah Nasional MUI, serta perwakilan Forkopimda, perbankan, dan akademisi.
Melalui JKF 2025, Bank Indonesia tidak hanya menampilkan kerja nyata dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM, tetapi juga mengokohkan peran Jakarta dalam peta global. Dengan target menempatkan Jakarta di jajaran 20 besar Global City Index pada tahun 2045, JKF menjadi langkah konkret menuju transformasi Jakarta sebagai pusat ekonomi digital dan kreatif di Asia Tenggara. (Boy)