JAKARTA (Suara karya): Komite Pemantau Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) menuding orang dekat Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga S Uno menjadi calo jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Ada tiga orang dekat Sandiaga yang bertugas melakukan lobi jabatan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI. Namun, lobi ini tentunya tidak gratis melainkan dengan kesepakatan/imbalan tertentu jika ASN tersebut menerima jabatan yang ditawarkan,” kata Direktur eksekutif Komite Pemantau Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) Tom Pasaribu di Jakarta, Rabu (6/6).
Tom menyebut, orang dekat Sandiaga Uno yang menjandi calo jabatan bernama Panji yang ditemani dua orang teman lainnya berinisial A dan T.
Diungkapkannya, pada 30 April 2018 lalu Sekda Pemprov DKI Saefullah mengeluarkan surat edaran yang isinya mengingatkan bahwa untuk mutasi jabatan tidak ada imbalan dan dilakukan melalui Sidang Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjab).
“Tetapi surat edaran tidak berlaku, Panji dan kedua temannya tetap melancarkan aksi lobi-lobi kepada ASN di lingkungan Pemprov DKI untuk menjual jabatan,” katanya.
Dia mengatakan, tak hanya itu, keberadaan ketiga orang itu juga yang membuat Gubernur Anies Baswedan gamang karena aksi melakukan mutasi pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).
“Anies sudah tahu sepak terjang Panji dan kawan-kawan yang memberikan janji-janji kepada pejabat yang dilobi. Karena hal ini, sedikit banyak hubungan Anies-Sandiaga mulai bertolak belakang,” ujarnya.
Menurut Tom, usai Pilkada DKI 2017 digelar, dirinya telah mengingatkan kepada Sandiaga agar jangan sampai ada praktik-praktik tak terpuji yang dijalankan pada pemerintahannya. Karena janji-janji yang diberikan belum tentu terlaksana, mengingat mutasi di Pemprov DKI dilakukan melalui mekanisme di Panitia Seleksi (Pansel) dan Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan).
“Atas peringatan ini, Sandiaga dan Panji berjanji tak mengulangi pola-pola jelek tersebut, namun ternyata di belakang hari sepak terjang mereka malah semakin ganas,” kata Tom.
Berdasarkan hal tersebut, Tom mengingatkan Sandiaga agar menghentikan aksi orang-orang dekatnya itu, karena aksi mereka dapat menimbulkan citra buruk bagi pemerintahan yang mereka pimpin.
“Jika Sandiaga tak mengindahkan peringatan ini, kami akan menarik dukungan politik,” katanya. (Pramuji)