JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meninjau pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
“Kami berterima kasih kepada para mitra yang menyukseskan uji coba makan bergizi gratis ini. Program ini sangat penting untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti di Yogyakarta, Rabu (13/11/24).
Menteri Mu’ti menambahkan, Kemendikdasmen berusaha memastikan Makan Bergizi Gratis ini tidak sekadar meningkatkan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari membangun karakter peserta didik.
Pola penyajian makanan yang tersaji dapat membangun karakter peserta didik dengan memulai dan mengakhiri makan dengan do’a.
Sedangkan pola penyajian prasmanan dapat membuat peserta didik untuk belajar antre, mengambil makan secukupnya, dan mengucapkan terima kasih.
“Dengan gizi yang sehat akan membentuk anak-anak yang kuat dan berdampak pada prestasi di sekolah,” ungkapnya.
Mu’ti mengungkapkan, Kemdikdasmen juga berupaya memberi rekomendasi pola penyajian Makan Bergizi Gratis kepada Badan Gizi Nasional.
Ia berharap, implementasi Makan Bergizi Gratis dapat menyesuaikan kondisi sekolah dan memberikan wadah kerja sama dengan warga sekitar sekolah.
“Pada Desember nanti, Kemdikdasmen akan meluncurkan program 7 kebiasaan anak hebat yang salah satunya terintegrasi dengan program ini,” tutur Mu’ti.
Adapun 7 kebiasaan itu adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Istirahat yang Cepat.
Sebagai mitra penyelenggara program Makan Bergizi Gratis, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan optimismenya atas program ini.
Sebagai perusahaan teknologi, Grab selalu berupaya untuk menawarkan proses yang transparan dengan pemanfaatan teknologi yang mudah diakses masyarakat.
“Pihak sekolah dapat melakukan pemantauan sejak dari pemesanan, serah terima makanan, hingga kontrol budget,” katanya.
Sementara di sisi lain, Grab juga berupaya menjaga standar keamanan dan kebersihan dengan menerapkan proses kontrol kualitas melalui aplikasi serta sidak ke Mitra Merchant UMKM yang menjadi sub dapur umum program Makan Bergizi Gratis.
Neneng mengungkapkan, dalam uji coba Makan Bergizi Gratis ini, Grab Indonesia dan OVO mengusung 3 kunci penting, antara lain pemanfaatan teknologi secara end-to-end; penjagaan standar keamanan, kebersihan, dan kandungan gizi makanan, serta pengukuran dampak gizi anak sekolah dan sosial ekonomi kepada mitra UMKM dan wali murid.
‘Semoga dukungan yang diberikan berbagai pihak bagi program Makan Bergizi Gratis ini dapat berdampak positif dan menyukseskan target pemerintah untuk menciptakan Indonesia Emas 2045,” imbuh Neneng.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi ikut mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya uji coba Makan Bergizi Gratis di sekolah Kulon Progo.
Ia menyebut, program ini memberi dampak positif ke ekonomi keluarga peserta didik yang tidak harus menyediakan kembali makan siang bagi anak-anaknya.
“Program ini sangat bagus guna memberi asupan gizi yang baik untuk peserta didik. Atas nama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kami berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini,” ucapnya.
Srie menuturkan, untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Kulon Progo siap untuk bekerja sama dan melakukan pembinaan terhadap Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) wilayah Kulon Progo untuk membantu terlaksananya program tersebut.
“Kulon Progo memiliki pelaku UMKM makanan yang banyak. Kami akan membantu pemerintah pusat dengan menyiapkan mitra-mitra yang siap bekerja sama mewujudkan generasi Indonesia yang hebat,” pungkas Srie.
Pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis sudah berlangsung selama 2 bulan sejak September 2024. Terdapat 7 sekolah yang menjadi titik uji coba program yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan DI Yogyakarta. (Tri Wahyuni)