JAKARTA (Suara Karya): Gonjang-ganjing siapa yang akan membuka multi event disabilitas atau yang dikenal Asian Para Games (APG) ketiga di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, 6 Oktober 2018 belum terjawab. Pasalnya, dihari yang sama ada agenda besar yang harus dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dua agenda tersebut adalah Bali sebagai tuan rumah Annual Meeting IMF yang diikuti berbagai negara. Pada bulan yang sama di Jakarta sebagai tuan rumah Asian Para Games ketiga yang akan diikuti 43 negara.
“Pagelaran Asian Para Games ketiga mendapat dukungan besar dari Presiden maupun Wakil Presiden, karena akan diikuti peserta dari 43 negara. Dengan begitu Presiden memberikan perhatian cukup besar dengan terselenggaranya multi event para difabel tersebut,” tegas Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis (20/9).
Oktohari bersyukur semua persiapan APG di Jakarta berjalan lancar baik semua venue yang akan dijadikan tempat pertandingan, maupun dalam agenda pembukaan nantinya. Bahkan tiket Pembukaan dijual dengan harga antara Rp 500.000 hingga Rp 2,5 juta.
Sementara tiket di tempat pertandingan tiket dijual dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 25.000. Dengan harapan semua event Para Games di Jakarta akan dipadati penonton yang akan menyaksikan nantinya.
Sedang menyinggung transportasi selama penyelenggaraan APG tidak jauh berbeda dengan Asian Games 18, dimana kawasan Senayan disterilkan dari kendaraan pribadi agar tidak terjadi kemacetan.
Sedang wakil dari Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengakui dalam persiapan multi event para games anggaran yang turun berkala. Pada tahun 2017 INAPGOC baru dapat cairan Rp86 miliar. Selebihnya dana mengucur di tahun 2018. Persiapan baru maksimal setelah Asian Games 18 berakhir 2 September 2018.
“Kemenpora melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kawasan Jalan Sudirman dan Thamrin sudah terpampang sepanduk – sepanduk Asian Para Games. Dengan begitu gebyar penyelenggaraan APG semakin terasa,” papar Sesmenpora Gatot Dewa Broto. (Warso)