JAKARTA (Suara Karya): Tim Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi keterampilan tingkat dunia (World Skill Competition/WSC) 2024 yang digelar pada 10-15 September 2024 di Lyon, Prancis.
Tim Indonesia berhasil meraih 5 medali, dengan rincian satu emas untuk bidang IT Network System Administration, satu emas untuk ekshibisi bidang Rail Vehicle Technology, satu perak untuk Electronic, dan dua penghargaan ‘Medallion for Excellence’ untuk Industrial Control dan Autonomous Mobile Robotic.
“Berkat capaian prestasi itu, Indonesia menduduki posisi ke-11 dari 46 negara peserta,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek, Tatang Muttaqin saat menyambut Tim Indonesia untuk WSC 2024 di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Selasa (17/9/24).
Medali emas diraih Favian Ahza Putra Sobar untuk bidang IT Network System Administration. Favian adalah alumnus SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat, yang kini menjadi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom).
Selain Favian, medali emas juga diraih Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari untuk kategori eksibisi bidang lomba Rail Vehicle Technology.
Cahyo Dwi merupakan alumnus SMKN 8 Jember, yang kini bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan Mohamad As’ari adalah alumnus SMKN 2 Sragen, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Untuk medali perak diraih alumnus SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal untuk bidang lomba Electronic. Fakhi sendiri saat ini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung.
Sementara itu, penghargaan Medallion for Excellence diraih Reho Kurnia, alumnus SMK Tunas Harapan Pati yang sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih penghargaan tersebut untuk bidang Industrial Control.
Prestasi serupa diraih Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda untuk bidang Autonomous Mobile Robotic. Keduanya adalah alumni SMK Tunas Harapan Pati dan kini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Medallion for Excellence diberikan kepada peserta yang berhasil mengumpulkan nilai 500 atau lebih. Peraih medali ini dikategorikan sebagai peserta dengan keahlian tingkat dunia.
*Torehan Prestasi Wujud Potensi Generasi Muda Indonesia Berkelas Dunia*
Tatang menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas perjuangan para talenta Indonesia di kancah global. Capaian prestasi kali ini dinilai sangat baik, setelah ajang serupa sebelumnya di Kazan pada 2019 lalu. Padahal persiapan dilakukan kurang dari 9 bulan.
Selain membanggakan, menurut Tatang, prestasi itu juga menjadi bukti pendidikan vokasi di Indonesia mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap berkompetisi di tingkat global.
“Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia, agar pembelajaran yang dilaksanakan disesuaikan dengan standar global,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemdikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan, sebelum berlaga di WSC 2024 di Lyon, Prancis, talenta vokasi telah mengikuti seleksi yang ketat, baik di tingkat nasional, ASEAN dan ASIA.
Mereka juga mendapat pembinaan dan bimbingan dari mitra DUDI dan perguruan tinggi selama 3 bulan. “Persiapannya relatif singkat, tapi prestasi yang diraih Tim Indonesia luar biasa,” ujarnya.
Irene menyatakan komitmennya untuk meningkatkan prestasi Tim Indonesia, dengan meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa diikuti talenta Indonesia di masa depan
Favian Ahza Putra Sabar peraih medali emas di bidang IT Network System Administration menceritakan, pendidikan semasa SMK telah membantu persiapannya dalam mengikuti WSC 2024.
“Saat di SMK saya terbiasa diberi materi terkait IT yang terus diperbaharui sesuai perkembangan global. Itulah yang menjadi bekal buat saya di ajang WSC 2024,” ucap Favian seraya menambahkan ia harus menyelesaikan 4 tantangan sebelum meraih medali emas.
Kemenangan Favian menjadi kebanggaan bersama, karena membawa nama pendidikan vokasi Indonesia, khususnya SMK di kancah dunia “Semoga kemenangan ini dapat memacu semangat pelajar SMK untuk konsentrasi pada keahlian yang dipilih,” ujarnya.
Alumnus SMK lainnya yang menorehkan prestasi di ajang WSC 2024 adalah Fikhi Akmal.
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung itu mengaku tak menyangka bisa meraih medali perak di bidang Electronic, yang kerap didominasi tim dari China, Swiss, Korea dan Taiwan. (Tri Wahyuni)