Suara Karya

Antisipasi Kebutuhan SDM Masa Depan, UT Luncurkan 2 Prodi Baru Unggulan!

JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) kembali meluncurkan 2 program studi (prodi) baru yang diharapkan menjadi unggulan di masa depan, yaitu S1 Perpajakan dan S1 Sains Data.

“Semoga prodi baru ini bisa memenuhi kebutuhan SDM kita di masa depan. Apalagi SDM yang memiliki kemampuan membaca data untuk kemajuan Indonesia,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat usai peluncuran di kampus UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (24/6/24).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan; Presdir Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir; dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), Prof Achmad Benny Mutiara.

Selain itu, hadir Kepala Bidang P2 Humas, Direktorat Jendral Pajak Kanwil Banten, Mokhamad Solikhun; Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Mohamad Yunus; dan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman.

Prof Ojat menjelaskan, Prodi S1 Sains Data pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST) hanya tersedia di 7 UT Daerah dengan skema layanan Sistem Paket Semester (SIPAS) Non Tutorial Tatap Muka (TTM).

Disebutkan, ke-7 UT Daerah itu adalah UT Denpasar, UT Mataram, UT Palembang, UT Bogor, UT Serang, UT Jakarta dan UT Bandung.

Sedangkan Prodi S1 Perpajakan pada Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) tersedia di seluruh UT Daerah dan UT Layanan Luar Negeri dengan skema layanan Sistem Paket Semester (SIPAS).

“Untuk skema layanan Non SIPAS baru akan ditawarkan pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026,” ucap Prof Ojat.

Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Mohamad Yunus menambahkan, Prodi S1 Sains Data dibuka melalui SK Rektor UT Nomor 1086 Tahun 2024 tertanggal 19 Februari 2024.

“Lewat Prodi S1 Sains Data, diharapkan lahir banyak lulusan yang profesional di berbagai bidang pekerjaan seperti Data Engineer, Data Scientist, Data Analyst, Business Intelligence Analyst, serta Fungsional Analisis Data dan Informasi di berbagai sektor seperti bisnis, industri, lingkungan, pendidikan, dan sosial baik di sektor pemerintahan maupun swasta,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Yunus, kurikulum Prodi S1 Sains Data dikembangkan dengan target kompetensi lulusan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional di bidang pengolahan data dan kompetensi standar pada jabatan fungsional analis data ilmiah.

“Diharapkan, output dan kualitas lulusan dapat bersaing dan relevan dengan kebutuhan industri,” ucapnya.

Untuk Prodi S1 Perpajakan merujuk pada SK Rektor UT Nomor 751 Tahun 2024. Prodi tersebut menghasilkan lulusan sebagai Analis Pajak, Konsultan Pajak, Spesialis Pajak, Pendidik Perpajakan dan Administrator Perpajakan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga mampu menerapkannya.

Diharapkan, lulusan mampu menghadapi tantangan di dunia kerja dan berkontribusi positif terhadap perekonomian negara.

Ditambahkan, Prodi S1 Perpajakan juga dirancang untuk memberi pengetahuan yang komprehensif tentang sistem perpajakan nasional dan internasional, serta keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam industri pajak.

“Melalui kurikulum yang komprehensif, mahasiswa dibekali pemahaman tentang prinsip-prinsip perpajakan, regulasi pajak, serta teknik analisis dan pelaporan pajak yang relevan dengan era digital saat ini,” tutur Yunus.

Dalam kesempatan yang sama, UT melakukan penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa mitra terkait, yaitu PT Microsoft Indonesia, Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia (AIDI), dan Amazon Web Services.

Penandatangan kerja sama antara UT dilakukan secara berurutan dimulai dari Presdir Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir; lalu General Secretary AIDI, Bagus Rulluly Muttaqien; dan Sales and Business Development- APJ Public Sector AWS, Dery Agung Triyadi.

Kerja sama UT dengan PT Microsoft Indonesia dan Amazon Web Services (AWS) meliputi peningkatan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia di universitas; MoU antara UT dan AIDI meliputi peningkatan mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, implementasi MBKM, dan pemberdayaan sumber daya.

Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), Prof Achmad Benny Mutiara menyambut baik ajakan kerja sama UT. Karena dibutuhkan sekitar 1,7 juta tenaga ahli di bidang IT, termasuk bidang sains data, namun tenaga yang tersedia hanya sekitar 700 ribu.

“Kebutuhan tenaga IT kita sangat tinggi, tapi SDM yang tersedia minim. Saya senang UT membuka prodi Sains Data yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan itu, agar tidak diisi oleh tenaga kerja asing,” kata Prof Benny menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts