JAKARTA (Suara Karya): Petani kacang tanah di Pati Jawa Tengah mengaku tetap optimis, meski diterpa kemarau kering dan terpanas sepanjang sejarah. Karena hasil panen mereka sepenuhnya diserap oleh industri makanan ringan, Garudafood.
Seperti dikemukakan Ghufron (38), petani kacang tanah asal Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ia bersyukur karena hasil panennya sepenuhnya dibeli oleh Garudafood dengan harga jual yang bagus.
“Karena semuanya terserap oleh Garudafood, saya tidak merugi. Meski tahun ini terjadi kemarau kering dan udara panas,” ujar Ghufron seraya menyebut hasil panennya terbilang cukup besar mencapai 3,6 ton.
Ghufron mengungkapkan, beberapa petani kacang yang sempat mengalami over supply terbantu karena Garudafood tidak pernah menghentikan aktivitas penyerapan hasil panen kacang tanah selama satu tahun penuh.
“Selama 2023, ada beberapa petani yang mengalami over supply kacang tanah, namun tidak merugi. Karena kelebihan panen tersebut tetap diterima dengan harga bersaing,” ujarnya.
Ditambahkan, manajemen Garudafood juga transparan terhadap hasil panen petani, mulai dari peninjauan kualitas, proses bongkar muat yang cepat, dan pembayaran langsung di tempat penimbangan.
“Sejak bermitra dengan Garudafood pada 2018 hingga kini, kepastian mencari off-taker atas hasil panen kacang tanah tak lagi jadi kendala,” ucap Ghufron.
Bahkan, ia merasa ada perbaikan dari segi kualitas hasil panen kacang tanah, sehingga seluruh hasil panen biaa diserap Garudafood, karena sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Selain menyerap langsung hasil panen kacang, Garudafood juga melakukan pembinaan kepada petani agar produktivitas dan kualitas hasil panen meningkat,” ujarnya.
Terkait pernyataan tersebut, Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Hardianto Atmadja mengatakan, pembinaan dilakukan kepada petani agar hasil panen kacang tanah memiliki kualitas baik dan sesuai dengan standard Garudafood.
“Jika hasil panen petani sepenuhnya terserap, otomatis pendapatan mereka naik. Kesejahteraan petani semakin meningkat,” tutur Hardianto.
Dukungan lain yang disiapkan Garudafood adalah harga pengaman. Artinya ada harga yang diamankan Garudafood, jika terjadi penurunan harga di masa penjualan hasil panen.
Penerapan harga pengaman, menurut Hardianto, memberi nilai tambah kepada petani. Selain mendapat kepastian harga, mitra petani juga memdapat pendampingan teknis.
“Pendampingan itu dilakukan agar petani melakukan budi daya secara benar, sehingga diperoleh hasil panen dengan produktivitas dan kualitas yang optimal,” kata Hardianto.
Hal itu diakui salah satu mitra petani Garudafood asal Pati Jawa Tengah, Abdul Mujib (44). Ia mengungkapkan hasil panennya bertambah sekitar 30 persen pada 2022, setelah bergabung dengan program Garudafood pada 2019.
Atas keberhasilan itu, Abdul Mujib menyampaikan terima kasih kepada Garudafood, karena ia merasakan langsung manfaat peningkatan hasil panen yang berkualitas dan dijamin pasarnya.
“Saya bangga menjadi mitra pemasok bahan baku kacang tanah untuk Garudafood,” kata Abdul Mujib menandaskan. (Tri Wahyuni)