JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan menggelar Academic Leadership Award pada Agustus 2018. Penghargaan tak hanya berlaku bagi dosen aktif, tetapi juga dosen yang rangkap jabatan sebagai rektor atau direktur perguruan tinggi.
“Batas akhir pengisian dokumen untuk setiap kategori pada 17 Juli 2018,” kata Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti kepada wartawan, di Jakarta, Senin (9/7).
Dijelaskan, penghargaan bagi dosen menjadi penting. Karena maju atau tidaknya sebuah perguruan tinggi juga ditentukan oleh tingkat keaktifan dosennya.
“Apalagi dosen yang mau menghabiskan waktunya tak hanya untuk mengajar, tapi juga melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Namun, diakui Ali Ghufron, kerja para dosen aktif itu dilakukan dalam senyap. Sehingga prestasi dosen aktif ini tak terlihat secara kasat mata. Hal itu membuat inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi kurang mendapat apresiasi dari masyarakat.
“Saat ini Indonesia butuh sosok ilmuwan yang diharapkan bisa menjadi role model, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda. Itu salah satu alasan digelarnya Academic Leadership Award 2018,” tutur Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Ditegaskan, penghargaan tak hanya mengarah pada pemimpin institusi, tetapi juga para pengajar yang memposisikan diri sebagai profesional, inspirator atau motivator dalam bidang keahliannya masing-masing.
Ali Ghufron menyebut pelaksanaan Academic Leadership Award merupakan bagian dari kegiatan Simposium Cendekia Kelas Dunia yang rencananya akan digelar pada 17 Agustus 2018, bersamaan dengan momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke73.
“Kami berharap penghargaan bagi dosen ini bisa membawa perguruan tinggi Indonesia beserta risetnya menjadi kelas dunia,” ucap mantan Wakil Menteri Kesehatan itu menandaskan.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berharap, apresiasi ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya academic leader baru lainnya yang mampu membawa perguruan tinggi Indonesia beserta riset dan inovasinya berkelas dunia.
Ali Ghufron menyebut kategori penghargaan bagi dosen dibagi dalam 7 bidang yaitu sains, teknologi, sosial humaniora, seni dan budaya, kesehatan, pertanian, serta kemaritiman. Untuk dosen dengan tugas tambahan sebagai rektor akan dikualifikasikan berdasarkan jenis perguruan tingginya.
“Ada 4 kategori untuk dosen merangkap rektor di perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH), PTN-BLU (Badan Layanan Umum), direktur di PTN satuan kerja dan rektor di perguruan tinggi swasta,” katanya.
Ditambahkan, pengisian dokumen dilakukan secara online dengan batas terakhir 17 Juli 2018. Penilaian dokumen dilakukan pada 19-21 Juli. Dan verifikasi tim penilaian dilakukan pada 23 Juli hingga 7 Agustus. Malam penghargaan digelar pada 17 Agustus 2018. (Tri Wahyuni)