JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata Trisakti berkolaborasi dengan Artotel Group membentuk Learning Center (AGLC), yang diharapkan dapat mendongkrak kompetensi sumber daya manusia (SDM) di industri pariwisata.
“Lewat AGLC, insan pariwisata dapat meningkatkan kompetensi sekaligus menggali ilmunya agar up to date dengan trend terbaru,” kata Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Fetty Asmaniati usai membuka AGLC di kampusnya di Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (27/3/24).
Hadir dalam kesempatan yang sama, Corporate General Manager menjadi Chief Operating Operation (COO) ARTOTEL Group, Aduard R Pangkerego beserta jajarannya.
Fetty mengaku bangga dilibatkan Artotel Group dalam pengembangan SDM perhotelan dan pariwisata. Apalagi Artotel Group memiliki 104 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kerja sama ini sekaligus memperkuat program magang mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti di jaringan hotel milik Artotel Group,” tuturnya.
Direktur AGLC, Rekke Juwita menjelaskan, dipilihnya kampus Institut Pariwisata Trisakti dalam kolaborasi ini karena reputasi yang diraih perguruan tinggi tersebut.
“Institut Pariwisata Trisakti merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia dalam bidang pariwisata dan perhotelan. Diharapkan kolaborasi ini bisa berjalan baik,” ujar perempuan yang aktif di dunia perhotelan lebih dari 22 tahun tersebut.
Ditambahkan, AGLC merupakan pusat pelatihan bagi perorangan maupun kelompok di industri perhotelan dan pariwisata yang ingin meningkatkan kompetensinya sesuai dengan standar level pekerjaanya.
Pada tahap awal, AGLC akan membuka 4 kelas menggunakan pendekatan jabatan atau pekerjaan, yaitu manager sertification, general managet sertification, HRD manager sertification dan leadership for supervisor level sertification.
“Penyegaran ilmu semacam ini penting bagi para pemegang jabatan agar lebih sensitif terhadap trend-trend baru yang ada di industri perhotelan dan pariwisata. Sehingga bisnis bisa berkelanjutan,” kata Rekke.
Ditanya jumlah tenaga pengajar di AGLC, Rekke menyebut, saat ini ada sekitar 12 fasilitator yang memang ahli dibidangnya, yaitu industri industri perhotelan dan pariwisata. Jumlahnya akan ditingkatkan seiring kebutuhan.
“Nantinya kami akan buka kelas mahasiswa akhir yang akan masuk dunia kerja. Sehingga mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” katanya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, AGLC buka cabang di luar Jakarta agar lebih mudah dijangkau para pelaku industri perhotelan dan pariwisata yang tersebar di Tanah Air.
“Indonesia kan luas dari Sabang sampai Marauke. Kita akan buka kelas, jika AGLC di Jakarta sudah berjalan dengan baik,” kata Rekke menandaskan. (Tri Wahyuni)