JAKARTA (Suara Karya): Kejuaraan sepak bola “Gala Siswa Indonesia” (GSI) untuk tingkat nasional akan digelar pada 30 Juni 2018. Kompetisi untuk siswa jenjang sekolah menengah pertama (SMP) itu melibatkan 10.761 siswa tersebar di 34 provinsi.
“Prakompetisi GSI sudah digelar sejak awal tahun ini. Ajang tersebut mencakup 3.718 pertandingan tingkat kecamatan dan 433 pertandingan tingkat kabupaten/kota,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi GSI di Jakarta, Kamis (31/5).
GIS merupakan pertandingan sepak bola pertama yang diikuti siswa SMP di seluruh kecamatan di Indonesia. Kompetisi itu terselenggara hasil kerja sama Kemdikbud dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Mendikbud menegaskan, GSI digelar untuk mencari bibit unggul dalam sepak bola dan menjadi bagian dari Program Pendidikan Karakter (PPK). “Melalui sepak bola, anak-anak akan belajar tentang sportivitas dan kejujuran. Itu merupakan bagian dari penanaman pendidikan karakter,” ujarnya.
Kemdikbud juga menggandeng lembaga asal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (ZIS) untuk pembinaan karakter siswa melalui olahraga di Indonesia. Kegiatan meliputi program pelatihan guru olahraga.
“Kerja sama dengan GIZ akan berlangsung selama 1 tahun terhitung mulai 1 Juni 2018. Ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru olehraga melalui pendidikan karakter,” tuturnya.
Hal senada dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono. IA menyambut baik gelaran GSI. “Semangat siswa dalam GSI ini luar biasa. Responnya bagus,” kata Joko.
Joko yakin penyelenggaraan kegiatan semacam GSI akan membuat pembinaan pemain sepak bola Indonesia lebih terstruktur mulai dari sekolah. Sehingga terjadi percepatan kemajuan sepak bola di Tanah Air.
“Apa yang diupayakan Kemdikbud merupakan investasi ke depan. Sepak bola terlalu besar jika hanya diurus PSSI. Kami titipkan visi dan misi, 3 hal yang perlu didorong yaitu disiplin, fair play, dan respect,” kata Joko menegaskan. (Tri Wahyuni)